Wednesday, 21 November 2012

macam kurva ekonomi mikro 2

KURVE ISOQUANT (Buku Ikhtisar Teori Ekonomi Mikro Jilid 1) Faktor Produksi Tenaga kerja Tanah 5 10 15 10 5 5 Kurve Isoquant Pada Faktor Produksi Tenaga Kerja 15 10 5 Tanah 5 10 Penjelasan: Isoquant mempunyai tipe umum sama seperti indiferenti kurve yang memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda dari 2 produk yang member kepuasaan sama bagi konsumen. Turun miringnya isoquant dari kiri ke kanan tergantung pada technical substitutability dari 1 sumber untuk sumebr lainya dalam proses produksi. Walaupun perkecualian dapat terjadi namun umum kombinasi yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah produk tetentu dapat di rubah dengan mengganti capital dan kappital pun dapat menggantikan Labour. Dari kurve diatas tenaga Kerja berada pada sumbu vertical dan tanah pada sumbu horizontal. Kurve Isoquant cembung terhadap titik origin dan tidak berpotongan antara 1 dengan yang lainnya. Titik sepanjang isoquant menunjukkan kombinasi sumber Tenaga kerja dan tanah yang akan menghasilkan X1 perusahaan dapat memperoleh X1 unit produk dengan memakai 10 unit sumber tenaga kerja bersama 5 unit sumber tanah atau dengan memakai 10 unit sumber tanah bersama 5 unti sumber tenaga kerja KURVE MARGINAL UTILITY (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 18 - 19) Rp 50.000 B C D 32.000 A E Kg 2 6 8 9 Penjelasan: Bila harga barang beras adalah Rp 32.000 maka tingkat konsumsi yang lebih rendah dari ingkat kepuasan total (total utility) konsumen belum mencapai maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi 6, maka setiap tambahan pembelian 1 kg beras akan memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar 6 kg B sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk 1 kg tersebut hanya 6A = 32.000. Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen membeli lebih banyak beras. Oleh sebab itu masih menguntungkan apabila menambah pembelian beras. Sebaliknya pada tingkat maksimum. Misalnya pada tingkat kionsumsi 9 kg maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari pembelian 1 kg terakhir dari beras hanya sebesar 9E sedangkan pengorbanan konsumen adalah sebesar 9D. Jadi akan menambah kepuasan total konsumen bila mengurangi tingkat konsumsi (pembelian) KURVE BUDGET LINE (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 20 – 22) Pendapatan Pakaian Kosmetik 500.000 (M) 250.000 (P) 250.000 (k) Kurve Budget Line Pada Pakaian dan Kosmetik Pakaian M P • C B P • A Makanan M P Penjelasan: Sumbu datar menunjukkan jumlah yang aakn di beli konsumen dan sumbu tegak menunjukkan pakaian yang akan di beli konsumen. Dengan jumlah penapatan sebesar M dan haraga pakaian (p) dan kosmetik (k)  Jika seluruh pendapatan konsumen di belanjakan untuk membeli pakaian akan di peroleh pakaian sebanyak M P  Jika seluruh pendapatan konsumen di belanjakan untuk membeli Kosmetik akan di peroleh kosmetik sebanyak M/P Pada titik:  A: kombinasi pakaian dan kosmetik di beli konsumen tidak menghabiskan pendapatan tetapi konsumen tidak memaksimalakan kepuasanya dan konsumen tidak memilih titik ini.  C: Kepuasan konsumen mencapai titik tertinggi, tetapi konsumen tidak akan pernah mencapai titik ini, karena pendapatan terbatas yaitu Rp 500.0000  D: titik yang dipilih konsumen Karena pada titik ini pendapatan konsumen dihabiskan untuk membeli kosmetik dan pakaian sehingga konsumen memperoleh kepuasan. KURVE INDIFERENT (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 21 – 22) Kombinasi Dua Barang Alternatif kombinasi Makanan (X) Pakaian(Y) A B C D 20 30 50 70 80 60 40 30 Kurve Indiferent Dari Dua Kombinasi Barang 80 A B 60 C 40 D 20 20 40 60 80 Keterangan: Kurve indifferent merupakan kurve yang menggambarkan 2 kombinasi makanan dan pakaiaan yang dikonsumsi dimana tingkat utilitasnya / kepuasan sama. Tingkat utilitas yang diberikan terhadap suatu kurve indiverevvt merupakan angka numeric yang menunjukkan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi yang diilih. KURVE EFEK PENDAPATAN (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 24) Kenaikan Harga Durian Mengakibatkan Penurunan Permintaan P Q 30.000 40.000 1 2 Kurve Pendapatan Bila Harga Durian Naik P Dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000 40 30 Q 1 2 Keterangan: Dengan kenaikan harga durian dari harga Rp 20.000/buah menjadi Rp 30.000/buah. Maka pendapatan riil mengalami penurunan karena dengan pendapatan yang sama dengan harga yang lebih mahal. Yang biasanya membeli 2 buah durian dengan harga Rp 40.000 tetapi karena harga naik sedangkan pendapatan tetap maka hanya dapat membeli 1 buah durian dengan harga Rp 30.000 Jadi Sebelum kenaikan 1 buah = Rp 20.000 jadi 2 buah durian = Rp 40.000 Setelah mengalami kenaiakan dari Rp 20.0000/buah menjadi Rp 30.000/buah maka hanya membeli 1 buah durian dengan harga Rp 30.000. KURVE EFEK SUBTITUSI (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 25) Kurve Efek Subtitusi Bila Harga Durian Naik Dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000 D y1 y x1 x Q Penjelasan: Dengan kenaikan harga durian maka dari harga Rp20.000/buah menjadi Rp 30.000/buah, Orang akan beralih ke buah lain yang harganya cenderung lebih murah. Hal ini berakibat permintaan terhadap durian turun sehingga hukum permintaan berlaku FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 24) PENGHASILAN ATAU INCOME RIIL Kasus barang “normal”(income effect positif) Kasus barang “inferior”(income effect negatif) Penjelasan: Kenaikan income riil dicerminkan oleh kenaikan M, bila harga harga barang dianggap tetap biasanya menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini berlaku bagi barang-barang pada umumnya atau btarang “normal” . Pengecualian terjadi untuk barang-barang inferior dimana kenaikan income riil menurunkan permintaan adalah akan barang tersebut (income effect negatif) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 25) Harga y turun, jumlah X yang diminta turun Harga y turun, jumlah X yang diminta naik Penjelasan: Perubahan harga barang yang mempunyai hubungan dekat dengan seperti barang bisa pula mempengaruhi permintaan adalah barang tersebut. Perubahan harga Y bisa mempengaruhi permintaan akan barang X KURVE SURPLUS KONSUMEN (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 28) Keterangan; Kurva permintaan, menurut pendekatan marginal utility, adalah kurva marginal utility yang dinilai dengan uang. Jadi area OA, BD adalah total utility (dinilai dalam uang) yang diperoleh FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, Halaman 26) Penjelasan: Kurva permintaan (demand curve) adalah gambar dari fungsi permintaan yang diisederhanakan yaitu: dengan menganggap faktor lain selain harga barang itu. Kurva permintaan bergeser karena adanya perubahan dari faktor-faktor lain (Py, Pz, M, S) yang semula dianggap tetap (cateris paribus) KURVE KESEIMBANGAN KONSUMEN Kurve Keseimbangan konsumen Pada Kosmetik dan Pakaian Kosmetik M P C P B Pakaian M K Penjelasan: Kurve keseimbangan konsumen terjadi saat kurve indiverent bersinggungan dengan garis anggaran Dengan gambar diatas terlihat jelas bahwa salah satu kurrve indiverent tersebut menyinggung garis anggaran (budget line). Saat penyinggungan kurve indiverent dengan garis anggaran iniliah pada titik B terjadi keseimbangan konsumen. PERKEMBANGAN DALAM TEORI KONSUMEN (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 26) Penjelasan: Ada 2 barang yangg dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, barngag a dan barang B setiap unit barang A (misalnya beras) mengandung 2 unit karakteristik I (Protein) dan karakteristik II (karbohidrtat) setiap unit barang B (misal ketela pohon) mengandung unit karakteeristik I dan 2 unit karakteristik II, Hubungan anatar konsumsi barang dengan karakteristik ditujukan oleh gambar tersebut. KURVE PERMINTAAN (Sukwiaty dkk halaman 66 – 69) Skedul Permintaan beras Harga beras per kilogram Permintaan beras per bulan (Rp) 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 (ribu ton) 100 80 60 40 20 0 Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat permintaan barang tersebut. Kurve permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi/makin menurun. Rp (ribuan) Kurve Permintaan Beras 10 D 8 P Q 6 R 4 S 2 D 0 (ton) 2 4 6 8 10 Kuve bergerak dari kanan bawah ke kiri atas , Apabila harga turun maka jumlah yang diminta semakin banyak. Keterangan:  Kurve Permintaan Adalah grafik yang memuat hubungan antara harga sebuah barang dan kuantitas yang diminta.  Fungsi Permintaan: Adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan pakar yang mempengaruhinya.  Dari kurve permintaan beras di atas: Dari skedul dan kurve permintaan di atas dapat di ketahui berlakunya hukum permintaan. Kurve permintaan memiliki kemiringan negative menegaskan hubungan negative antara harga dan kuantitas yang diminta dimana bial harga naik kuantitas yang diminta akan turun. Sedangkan bila harga turun kuantitas yang diminta akan naik dengan syarat Cateris Parebus. Jika DD adalah kurve permintaan pasar terhadap beras. Pada permulaan harganya Rp 4.000 dan jumlah barang yang di minta 6 ton (titik R). Saat harga turun menjadi Rp 2.000 maka permintaan berubah dari titik R bergeser ketitik S dan jumlah beras yang diminta dari 6 ton menjadi 8 ton. Saat produsen menaikkan harga menjadi Rp 6.000 maka kurve permintaan berkurang menjadi 4 ton akibat kenaikan harga. Harga beras nol (gratis), permintaan beras tidaklah tak terhingga melainkan hanya 100.000 ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau harga beras Rp 10.000 atau lebih / kg. Dapat juga menentukan barapa jumlah permintaan beras pada berbagai tingkat harga antara nol rupiah sampai Rp 10.000,00 / kg. Jadi setiap harga naik permintaan akan beras berkurang KURVE PENAWARAN (Sukwiaty dkk halaman 73 – 75) PenawaranTenaga Kerja Upah per jam (dalam rupiah) Jumlah jam kerja / minggu 2.000 4.000 8.000 12.000 4 12 20 24 Upah (ribu) S 12 9 6 3 S 4 8 12 16 20 24 Jumlah jam kerja / minggu Penjelasan:  Skedul Penawaran Adalah Sebuah tabel yang memperlihatkan hubungan antara harga sebuah barang dengan kuantitas yang ditawarkan.  Kurve Penawaran adalah kurve yang bergerak dar kanan atas ke kiri bawah. Kurve di atas sebagai hubungan antar jam kerja dengan upah yang di terima karyawan  Fungsi Penawaran: Adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis factor – faktor produksi yang mempengaruhinya.  Dari kurve Penawaran di atas: Kurve penawaran menunjukkan hubungan antar jumlah yang ditawarkan dan tingkat harga barang tersebut dengan menganggap factor-faktor produksi lain tetap.Kurve penawaran di hasilkan dari hokum penawaran Pada tingkah upah yang rendah (dari Rp 2.000,00 sampai Rp 12.000,00) adalah normal, karena di peroleh bentuk kurve yang positif Bagi tenaga kerja akan memberikan manfaat dengan menambah jumlah kerja bilamana tingkat upah semakin naik. KURVE KESEIMBANGAN HARGA (Sukwiaty dkk halaman 88 – 89) Konsumsi Baju No P Q Keterangan S D 1 2 3 4 5 10.000 30.000 60.000 120.000 150.000 10 15 20 25 31 32 36 20 14 10 defisit 22 defisit 4 ekuilibrium surplus 11 surplus 21 Kurve Harga keseimbangan Pasar P D S 150 120 E 60 30 10 S D 10 15 20 25 30 Q Penjelasan:  Harga keseimbangan Adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.  Kekurangan Penawaran Kekurangan pada saat harga Rp 10.000 dan Rp 30.000 pertama terjadi ketika jumlah yang di tawarkan hanya 10 potong. Kekurangan kedua terjadi jumlah yang diminta 26 potong sedangkan jumlah yang ditawarka hanya 15 potong. Kekurangan penawaran ini memaksa harga naik menuju ekuilibrium.  Kelebihan Penawaran Pada saat harga Rp 120.000 dan Rp 150.000 kelebihan pertama terjadi ketika jumlah yang diminta hanya 14 potong, sedangakan jumlah yang ditawarkan sebanyak 25 potong. Kelebihan ke 2 terjadi ketika jumlah yang diminta sebanyak 10 potong, sedangkan jumlah yang ditawarkan sebanyak 31 potong. Kelebihan penawaran ini memaksa harga turun menuju ekuilibrium  Dari kurve keseimbangan harga diatas: Permintaan sama dengan penawaran. Jika harha di bawah harga keseimbangan terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun. Dari data di atas dapat terjadi saat harga menunjukkan Rp 60.000 dan kuantitas sebanyak 20 unit. KURVE PERGESERAN PERMINTAAN (Sukwiaty dkk halaman 90) Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka daya beli akan meningkat dan hal ini menyebabkan permintaan meningkat dengan kurve permintaan bergeser kekanan. Jumlah Pulsa Yang Diminta /Bulan Harga pulsa /bulan Jumlah pulsa yang diminta Pendapatan awal / bulan Pendapatan meningkat / bulan 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 100.000 80.000 70.000 65.000 50.000 125.000 95.000 85.000 75.000 60.000 Kurve Pergeseran Permintaan Karena Pendapatan Meningkat D D1 7 6 5 D D1 50 70 90 110 130 Keterangan:  Pada saat harga pendapatan belum naik harga pulsa 5.000 dapat embeli 100.000/bulan tetapi setelah pendapatna meningkat permintaan pulsa pun meningkat menjadi 125.000bulan.  Pada gambar kurve permintaan diatas. Kurve mengalami pergeseran kekanan dari DD Ke D1D1 sedangkan penawaran stabil. Pergeseran kekanan dari kurve permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumalah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurve permintaan. KURVE PERGESERAN PERMINTAAN (Sukwiaty dkk halaman 71) Kurve Pergeseran Permintaan Karena Pendapatan Menurun D P2 S1 D2 E0 P1 E2 P D D2 Q Q1 Q2 Keterangan: Pergeseran kurve permintaan ke kiri yaitu dari DD menjadi D2D2 menggambarkan berlakunya pengurangan / permintaan. Perubahan ini menyebankan keseimbangan pindah dari Eo menjadi E2. Perpindahan ini menunjukkan bahwa kenaikan permintaan menyebabkan harga turun dari D ke D2 dan barang yang dijual turun dari Q1 menjadi Q Jadi titik kesembangan terjadi pada E0: P1 dan Q1 E2: P dan Q Pada saat produsen pendapatan menurun menjual barang sedikit karena harga murah. Sehingga ada keseimbangan baru. PERGESERAN KURVE PENAWARAN (Sukwiaty dkk halaman 76) Pergeseran kurve Penawaran karena produsen menurunkan harga S1 P E0 S2 P2 S1 E2 P1 S2 Q1 Q2 Q3 Q Penjelasan: Pada mulanya kurve penawaran adalah SS. Titik E0 menunjukkan pada waktu harga P2 jumlah barang yang ditawarkan adalah Q2 saat harga turun menjadi P1 hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan pindah ke E1 dan jumlah barang yang diwarkan sebanyak Q. Perubahan ini menggambarkan gerakan sepanjang kurve penawaran. Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagi akibat dari pergeseran kurve penawaran pergeseran SS menjadi S1S1 menggambarkan perubahan penawaran. Pergeseran kurve penawaran dari SS menjadi S2S2 menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan bertmbahn dari Q2 menjadi Q3 dan harga berkurang dari P2 menjadi P1 Jadi titik keseimbangan terjadi pada : Eo; P2 dan Q2 E2: P1 dan Q2 Pada saat produsen menurunkan harga jumlah barang banyak penawaran turun. Sehingga pada saat harga murah banyak orang membeli dalam jumlah yang banyak. KURVE PERGESERAN PENAWARAN (Sukwiaty dkk halaman 76) Kurve Pergeseran Penawaran Karena Produsen Menaikkan harga S1 E1 S P3 E0 P2 S1 P1 S Q1 Q2 Q3 Penjelasan: Pada mulanya kurve penawaran adalah SS. Titik E0 menunjukkan pada harga P2 jumlah barang yang ditawarkan Q2. Saat harga naik menjadi P3 hubungan di antara harga dan jumlah barang pindah ke titik E1 dan jumlah yang ditawarkan sebanyak Q1, Perubahan ini menggambarkan gerakan sepanjang kurve penawaran Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai akibat dari pergeserann kurve penawaran dari SS menjadi S1S1 menggambarkan perubahan penawaran. Pergeseraan kurve penawaran dari SS menjadi S1S1 menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan brkurang dari Q2 menjadi Q1 dan harga naik dari P2 menjadi P3 Jadi titik keseimbangan terjadi pada E0: Q2 dan P2 E1: Q1 dan P3 Pada saat produsen menaikkan harga, tetapi keseimbangannya berkurang (barang berkurang) penawaran bertambah. Sehingga harga mahal membeli dalam jumlah sedikit. KURVE PERGESERAN PENAWARAN (Sukwiaty dkk, halaman 90 – 91) Usaha Jilbab Syar’i Harga Q D S Rp 30.000 Rp 20.000 4 4 7 8 Kurve Pergeseran Penawaran Karena Tumbuh Produsen Baru S2 S P (ribuan) S1 E 30 E1 20 S2 S S1 6 7 8 Penjelasan: Pergeseran Kurve karena banyak tumbuh produsen baru. Usaha jilbab syar’i awalnya hanya ada beberapa produsen utamanya dari Jakarta. Harga @ Rp 30.0000 dan barang yang ditawarkan 7 buah kemudian tumbuh merambah produsesen jilbab syar”I yang sejenis sehingga menyebabkan penawaran bertambah menjadi 8 buah dan dengan harga Rp 20.000 dan permintaan yang tetap sehingga kurve bergeser kekanan.Apabila kurve bergeser kekiri hanya 6 jilbab yang ditawarkan pada harga Rp 30.000 Pada gambar di atas kurve penawaran bergeser kekanan bawah. Posisi semula SS dengan harga keseimbangan ini bisa di akibatkan S1S1 dengan harga keseimbangan E1. Pergeseran ini bisa di akibatkan oleh membanjirnya penawaran barang di pasar. Sementara permintaan sama kali tidak berubah. Kondisi ini memaksa harga turun dari Rp 30.0000 menjadi Rp 20.000 KURVE PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN (Sukwiaty dkk, halaman 91) Konsumsi Gula Pasir S D 7 8 5 10 Kurve Pergeseran Permintaan Dan Penawaran Pada Gula Pasir D1 S S1 D 8 E1 7 E D1 S S1 D 5 8 Penjelasan: Jika penawaran maupun permintaan meningkat satu hal yang terjadi adalah meningkatanya penjualan. Dari gambar di atas jumlah penjualan meningkat dari 5 menjadi 10. Harga keseimbangan baru tercipta di E1 yang lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelumnya (E) Harga baru (E1) yang tercipta lebih besar dari pada harga keseimbangan semula (E). Hal ini di sebabkan oleh jumlah permintaan baru dengan harga lama melebihi jumlah penawaran dengan harga tersebut. Hal ini di sebut meningkatnya penawaran lebih kecil dari permintaan sehingga mennyebabkan naiknya harga keseimbangan. KURVE CONSTANT COST (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 48) Penjelasan: Kurva berupa proses produksi dan dalam jangka panjang ada kasus-kasus dimana kenaikan produksi tidak mengakibatkan kenaikan ongkos produksi/unit. Untuk menguncang lebih banyak barang yang ditawarkan ke pasar tidak perlu dengan kenaikan harga (bentuk kurva S horizontal) kenaikan permintaan dalam hal ini mengakibatkan volume transaksi tanpa diikuti oleh kenaikan harga pasar. KURVA PENAWARAN YANG INELASTIS SEMPURNA (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 48-49) Penjelasan: Penawaran dari faktor produksi tanah, biasanya dianggap tetap baik dalam jangka pendek maupaun jangka panjang. Kenaikan untuk harga hasil pertanian akan mengakibatkan kenaikan permintaan akan faktor produksi tanah yang mengakibatkan harga tanah naik tanpa adanya penawaran tanah baru yang masuk. BACKWARD BENDING SUPPLY (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 49-50) Penjelasan: Becward bending (kurva penawaran) setelah upah tertentu penawaran fx produksi tenga kerja justru menurunkan bila upah naik lagi karena orang lebih suka menikmati waktunya untuk tujuan lain-lain selain mempemngaruhi penghasilan (yaitu untuk apa yang disebut leisure ) KURVE ANALISA BEBAN PAJAK (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 52 - 53) Pajak P Q Keterangan 7.000 9.000 4.000 3.600 Sebelum pajak Sesudah Pajak S2 D A (pajak0) S1 9 Rp3.000 7 6 D 3600 4000 Penjelasan: Analisa beban pajak kemungkinan penggunaan analisis permintaan penawaran akan sangat luas.Pajak penjualan ini menaikkan harga penawaran / unit yang dihadapi konsumen yaitu kurve penawaran bergeser ke atas dengan jarak A. Pajak memaksa penjual untuk menaikkan harga barang untuk menutup biaya. Hal ini dengan sendirinya menurunkan kuantitas barang yang diijual. Pemerintah membebankan pajak pada banyak jenis barang dan jasa yang diperjual belikan di pasar.. Harga makanan pada awalnya Rp 7.000 kuantitas yang di perjualbelikan di pasar adalah Rp 4.000. Pemerintah menetapkan pajak sebesar Rp 3.000/unit Oleh karena itu harga komoditas makanan sekarang lebih tinggi Rp 3.000 pada setiap tingkat harga yang terjadi di pasar. Hal ini mengakibatkan pergeseran kurve penawaran ke S2 kuantitas keseimbangan baru tercapai pada jumlah 3600 dan harga Rp 9.000 KURVE HARGA MAKSIMUM (Buku Seri Sinopsis Pengentar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 53 - 54) Pajak P Q Keterangan 7.000 9.000 4.000 3.600 Sebelum pajak Sesudah Pajak S2 D A (pajak0) S1 9 Rp3.000 7 6 D 3600 4000 Penjelasan: Analisa beban pajak kemungkinan penggunaan analisis permintaan penawaran akan sangat luas.Pajak penjualan ini menaikkan harga penawaran / unit yang dihadapi konsumen yaitu kurve penawaran bergeser ke atas dengan jarak A. Pajak memaksa penjual untuk menaikkan harga barang untuk menutup biaya. Hal ini dengan sendirinya menurunkan kuantitas barang yang diijual. Pemerintah membebankan pajak pada banyak jenis barang dan jasa yang diperjual belikan di pasar.. Harga makanan pada awalnya Rp 7.000 kuantitas yang di perjualbelikan di pasar adalah Rp 4.000. Pemerintah menetapkan pajak sebesar Rp 3.000/unit Oleh karena itu harga komoditas makanan sekarang lebih tinggi Rp 3.000 pada setiap tingkat harga yang terjadi di pasar. Hal ini mengakibatkan pergeseran kurve penawaran ke S2 kuantitas keseimbangan baru tercapai pada jumlah 3600 dan harga Rp 9.000 KURVE PERMINTAAN dan PENAWARAN untuk BARANG BEBAS (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 54-55) Air P Q D S 5.000 5.000 5 9 6 6 D D1 S 5.000 5 6 9 Q Penjelasan: Dalam gambar di atas, kurve D tidak berpotongan dengan kurve S, karena jumalh yang dibutuhkan (5) masih lebih kecil dari pada jumlah yang secara bebas tersedia di dalam (6). Di beberapa tempat air bersih masih bisa di peroleh secar bebas dari mata air. Tetapi dengan pertambahan kebutuhan air bersih (karena, misalnnya penduduk yang semakin padat ) mak kurve [ermintaaan bergeser menjadi D1. Bila ini terjadi maka orang harus mengeluarkan biaya unutk menggali sumur, mengangkut air yang lebih jauh. Ini berarti bahwa air tidak lagi gratis dan sudah menjadi barang ekonomis. Harga air 5.000 dan konsumsi air adalah 9 KURVE PERMINTAAN dan PENAWARAN untuk BARANG POTENSIAL (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 54-56) Penjelasan: Misalnya tempat tidur yang terbuat dari emas. Untuk barang ini kita tidak dapat mengatakan bahwa permintaannya tidak ada. Permintaan itu ada (kurva D), tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar oleh konsumen (P1) pun belum cukup tinggi untuk menguncang produksinya (agar produsen mau membuatnya, harga harus tidak kurang dari P2) oleh sebab itu tidak terjadi transaksi untuk tempat tidur emas ini. Konsumsi sama dengan nol dan harga tidak terjadi seandainya karena suatu hal, berupa orang menjadi sangat kaya maka ada kemungkinan kurva permintaan tempat tidur ini bergeser ke D1. Bila ini terjadi, maka transaksi terjadi pada harga P3 dan jumlah yang ditransaksikan sebanyak Q3 unit. Jadi tempat tidur emas sebelumnya adalah barang potensial, sekarang menjadi barang ekonomis. Banyak barang yang secara potensial bisa diproduksi, tetapi tidak diproduksikan karena tidak ekonomis (harga jual tidak bisa menutup biaya produksi) PENAWARAN TITIK (POINT SUPPLY) (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 57) Penjelasan: Gambar A: Jumlah yang ditawarkan tidak mencukupi kebutuhan, sehingga ada kelebihan permintaan sebesar Q1, Q2 (atau SB) sehingga hal ini akan mengakkibatkan kenaikan harga sebesar P1 P2 Gambar B: Titik S terletak di sebelah kanan D, ini berarti ada kelebihan penawaran, tiket sebanyak Q1 Q2 (atau Cs) tidak terjual sebagai akibat maka terjadi kerugian sehingga untuk mengurangi kerugian harga tiket diturunkan menjadi P2 sehinggga tiket terjual habis. INTERAKSI SELURUH PRODUSEN DAN KONSUMEN DIPASAR (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003) Penjelasan: Gambar I: Permintaan yang dihadapi oleh suat pasar dalam industri tersebut adalah kurva permintaan. DD adalaha berbentuk suatu pgaris sejajar dengan sumbu datar dan tingkat harga yang dicapai adalah Rp 3.000 Kurva DD adalah bersifat elastis sempurna. Gambar II: Menunjukkan permintaan dan penawaran dengan harga pasar tercapai adalah Rp 3000 dan jumlah yang diperjualbelikan 200.000 unit. HUBUNGAN TPP, MPP dan APP (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 65-66) Penjelasan: Hubungan antara ketiga kurva tersebut titandai oleh: a) Penggunaan input X sampai pada tingkat dimana TPP cekung ke atas ( O-A ),maka TPP menaik demikian pula APP. b) Pada tingkat penggunaan X yang menghabiskan TPP yang menaik dan cembung keatas (A & C ) MPP menurun . c) Pada tingkat penggunaan X yang menghasilkan TPP yang menurun maka MPP negatif. PRODUKSI OPTIMUM (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 67-68) Penjelasan: Penggunaan input yang optimum adalah 6 unit input X atau tingkat output (TPP) = 66 unit dengan keuntungan 13.kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat penggunaan input X dengan R yang disebut dengan kurva total value produk (TVP) , sedangkan TVC adalah kurva yang menunjukan hubungan antara TC dengan penggunaan input X akan menghasilkan keuntungan maksimal bila tingkat penggunaan input dimana garis singgung dari TVP sejajar dengan TFC. ANALISA AKTIVITAS (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 80-82) Penjelasan : Kombinasi proses A dan B yang bisa digunakan untuk menghasilkan target produksa 50 unit output tersebut ditunjukan oleh titik pada garis lurus yang menghubungkan a & b untuk mencapai target produksi ditunjukan oleh garis bc, kombinasi ketiga proses tersebut ditunjukan oleh titik-titik lain didalam segitiga abc. TAHAP MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 71-72) Penjelasan: Setiap penggunaan bagian APP menaik juga irrasional stage jadi input x akan menurunkan biaya rata-rata persatuan sehingga pasti akan menambahkan keuntungan total. Jadi selama APPx menaik maka penambahan input x ini rasional apabila pengusaha memilih tingkat penggunaan x yang masih menghasilkan APP menaik . HASIL PENJUALAN RATA-RATA MARGINAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003) Kurva Permintaan Kurva Hasil Penjualan Penjelasan: TR adalah kurva hasil penjualan total apabila harga Rp 3000 sedang garis TR adalah kurva hasil penjualan total. Apabila barang meningkat menjadi Rp 6.000. Titik pada TR0 dan TR1 menggambarkan banyaknya hasil penjualan total pada berbagai jumlah barang yang dijual. A menggambarkan barang dengan nilai harga Rp 30.000 dan A menggambarkan barang dengan harga Rp 60.000 penjualan sama yaitu 10 unit. KURVA ONGKOS (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 88-89) Penjelasan: Dimisalkan seorang produsen menggunakan 1 input variabel (X1) dan 2 input tetap (X2,X3) untuk proses produksinya.fungsi produksinya bisa digunakan sebagai Q=(X1,X2,X3) X2 yang digunakan adalah 60 unit dan X3 yang digunakan adalah 30 unit untuk menggunakan input –input tetap ini ia harus membayar harga per unit X2=Rp 0,50 dan harga per unit X3=Rp 1,00. sedangkan untuk input variabel, ia harus membayar RP10,00 untuk setiap unit yang ia pakai. KURVA TVC (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 90 ) Penjelasan: Kurva TVC menunjukan pengeluaran total perusahaan untuk input variabel X1 pada tingkat setiap output (TPP). KURVA TFC (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 91 ) Penjelasan: TVC ini basa didapatkan dengan menghitung pengeluaran perusahaan untuk input tetapX2 dan X3. kalau kurva TVC digambar merupakan suatu garis lurus horisontal yang memotong sumbu vertikal pada Rp 60,00 kalau TC didapat dengan jalan menambah secara vertikal kurva TVC dan kurva TFC. REVENUE (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 99 ) Penjelasan : Kurve permintaan yang horisontal, keadan dimana produsen menghadapi kurva permintaan yang horisontal yang berarti bahwa harga jual per unit yang diterima produsen tetap berapapun volume output yang ia jual TR berupa garis lurus yang menaik AR=P dan tidak pernah bernilai negatif. LABA SUPER NORMAL dan NORMAL (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 200) Keterangan: Garis Horizontal : jumlah produksi Garis Vertikal : harga, ongkos rata-rata marginal MR : harga hasil penjualan marginal MC : ongkos marginal AC : ongkos total rata-rata AVC : ongkos berubah rata-rata AR : hasil penjualan marginal Lanjutan Penjelasan Kurva Laba Super Normal Dan Normal : Suatu perusahaan dikatakan memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualan totalnya adalah sama dengan ongkos total (eksplisit dan tersembunyi). Perusahaan dikatakan memperoleh untung normal apabila harga P2. Pada harga ini MC dipotong oleh MR, pada titik E1 dan titik E1 tersebut adalah titik singgung garis d1=AR1=MR1 dengan kurva AC=AR1 maka ongkos total sama dengan hasil penjualan total. MEMINIMUMKAN KERUGIAN (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 200) Keterangan: Garis Horizontal : jumlah produksi Garis Vertikal : harga, ongkos rata-rata marginal Penjelasan: Suatu perusahaan memperoleh hasil penjualan yang melebihi hasil ongkos berubah yang di keluarkannya. Tetapi kelebihan tersebut belum dapat menutupi ongkos tetap yang dikeluarkanya. Sehingga perusahaan harus meneruskan usahanya jika tidak akan mengalami kerugian yang lebih besar yaitu ongkos tetap yang dikeluarkan. Perusahaan akan menghasilkan produksi sampai pada tingkat MC=MR karena akan meminimumkan kerugian  Kesamaan diantara MC dan MR dicapai dititik E  Produksi yang harus dicapai perusahaan yaitu Q1  Ongkos yang harus dikeluarkan perusahaan yaitu Oq1 AB  Hasil penjualan yaitu Oq1ep2, kerugian minimum P2EAB MENUTUP PERUSAHAAN (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 200) Keterangan: Garis Horizontal : jumlah produksi Garis Vertikal : harga, ongkos rata-rata marginal Penjelasan: Perusahaan yang hasil penjualan hanyalah sebesar ongkos yaitu d=AR=MR menyinggung kurva AVC (yang paling rendah) maka tidak ada gunanya meneruskan kegiatanya / produksinya Walaupun produsen menghasilkan barang ia sama sekali tidak dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi ongkos tetap yang telah dikeluarkanya. Oleh sebab itu lebih baiklah baginya untuk menghentikan kegiatan memproduksi. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa produksi itu dengan serta merta membubarkan perusahaanya. Di dalam jangka pendek dimisalkan perusahaan tidak mempunyai waktu untuk membubarkan perusahaan, yaitu ia tidak dapat menjual harta-harta yang dimillikinya. Dengan demikian perusahaan dianggap baru berada pada tingkat menghentikan kegiatan memproduksinya dan belum pada tingkat membubarkan perusahaan dan meninggalkan industri tersebut. SAC dan LAC (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 101 - 103) Keterangan: SAC (Kurve Average Cost) Adalah produsen tidak dapat memperluas kapasitas pabriknya LAC (Average Cost) Adalah produsen dapat memperluas kapasitas pabriknya Penjelasan: Kurva SAC bersinggungan dengan LAC masing-masing pada 1 titik: a. Kurva LAC kekanan, menambah skala / kapasitas produksi. SAC yaitu keadaan skala / kapasitas pabrik tertentu b. Kurva-kurva SAC tidak selalu menyinggung LAC pada posisi yang minimum.  Produsen ingin memproduksi 0Q1, maka akan memilih SAC1  Produsen ingin memproduksi 0Q2, maka akan memilih SAC2 karena untuk menghasilkan output 0Q2 dengan ongkos/unit yang lebih rendah (L) Hanya pada tingkat output 0Q dimana LAC minimum maka posisi SAC minimum bersinggungan dengan LAC. MEMBENTUK KURVA PENAWARAN PERUSAHAAN (Buku Ilmu Mikro Ekonomi, Samuelson Nordhaus, 2003: 172-173) Penawaran dan Biaya marginal Perusahaan Penjelasan: Kurva biaya marginal (MC) dengan slope keatas adalah kurva penawaran dari perusahaan yang bersangkutan. Untuk harga pasar pada d’ d’ perusahaan akan menawarkan outpput pada titik potong di A. Titik potong pada A dan B menggambarkan ekuilibrium untuk harga pada d’ dan d’ berturut-turut. Bidang yang segitiga menggamrkan kerugian karena memproduksi pada A apabila harga adalah $40 PENYESUAIAN AKIBAT KENAIKAN PERMINTAAN (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 205-206) Keadaan di Perusahaan Penjelasan: Pada harga P0 perusahaan mendapat untung biasa / normal. Kemudian permintaan bertambah dari P0 menjadi P1. Akibatnya harga naik menjadi P1 Dan jumlah yang ditawarkan 48.000 Setiap perusahaan memproduksi 48 unit. PENYESUAIAN AKIBAT KENAIAKAN PERMINTAAN (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 205-206) Keadaan dalam Industri Keterangan: P0 adalah permintaan dalam pasar S0 adalah permintaan dalam pasar Penjelasan: Karena ada 1.000 perusahaan dan setiap perusahaan mempunyai kurva ongkos S yang sama . Setiap perusahaan menghasilkan 40 unit KURVA PENAWARAN JANGKA PANJANG DALAM INDUSTRI BIAYA MENINGKAT (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 203-204) Penjelasan:  Pada harga P1 perusahaan memproduksi dan menawarkan barang sebanyak 14 unit dengan titik a  Pada harga P2 perusahaan memproduksi dan menawarkan barang sebanyak 23 unit dengan titik b  Pada harga P3 perusahaan memproduksi dan menawarkan barang sebanyak 61 unit dengan titik c  Pada harga P4 perusahaan memproduksi dan menawarkan barang sebanyak 89 unit dengan titik d Jadi dengan menghubungkan titik a, b, c, d diperoleh kurva SS yang menunjukkan penawaran industri. KURVA PERMINTAAN dan PENAWARAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (Alam, Halaman 126 ) Pasar Bebas Penawaran Pasar Harga Harga Pe Keseimbangan Permintaan Pasar Output (juta ton/hari) Penjelasan: Menunjukkan kurve permintaan dan penawaran beras dalam satu pasar. Kurve permintaan dan penawaran untuk industri beras secara keseluruhan . Harga keseimbangan untuk tercipta pada perpotongan kurve permintaan dan kurve penawaran. Harga keseimbangan pasar ini adalah satu-satunya harga dimana beras menjual produknya. Jika salah satu dari perusahaan itu menaikan harga jualnya, maka tidak aka ada seorang pun yang mau membeli kepadanya dan mereka akan membeli dari perusahaan lain yang tetap menggunakan harga keseimbangan . Namun sebuah perusahaan bisa menjual semua berasnya pada harga keseimbangan tersebut Permintaan Beras Pada Tiap Perusahaan Beras Pe Output (juta ton/hari) Penjelasan: Kurve permintaan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan beras, yang berbentuk horizontal tidak berarti perusahaan aakn menjual produknya dalam jumlah tak terhinggga pada tingkat harga tertentu, melainkan berapa pun jumlah produksi perusahaan tidak dapat mengubah harga pasaar. Bentuk kurve yang elastis sempurna ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menaikkan harga tidak aka ada konsumen yang membeli produknya. Sebaliknya jika ,menurunkan harga semua orang akan membeli. PERSAINGAN SEMPURNA DAN EFISIEN ALOKATIF (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003) Keterangan: ADE : Surplus konsumen BED : Surplus produsen Penjelasan: Gambar I: Suatu perusahaan disebut mencapai efisiensi alokatif, bila tingkat harga sama dengan biaya margina. Keadaan keseimbangan jika panjang perusahaan dalam persaingan sempurna tercapai bila harga=sama dengan biaya maginal, sehingga kemakmuran masyarakat maksimum. Pada tingkat harga ini perusahaan akan mendapatkan laba normal. Kemakmuran yang didapat konsumen diukur dengan cara membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut dengan harga yang ingin dibayar konsumen oada berbagai tingkat produksi dari 0-9 harga dari 0-P/12. Gambar II: Biaya untuk memproduksi barang pada tingkat produksi. Tingkat harga P, segingga surplus produsen PBE. Sega ABE menggambarkan keseluruhan kemakmuran yang diperoleh pembeli dan penjual dalak kegiatan memproduksi barang tersebut. Surplus konsumen dan surplus produsen terbesar terdapat pada pasar persaingan sempurna. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 109-110 ) Penjelasan: SMC berpotongan dengan SMR yaitu pada titik 2 yaitu posisi dimana Z merupakan kerugian maksimum dimana SMC menurun atau MPP menaik selalu menguntungkan perusahaan untuk menambah output, sebab syarat dari keuntungan maksimum adalah SMC = SMR dan SMC menaik .apabila menurun maka terjadi kerugian. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 114-115) Penjelasan: Mula-mula harga pasar ditentukan oleh keseimbangan (jangka pendek) antara D dan S1 mengahasilkan P1 dan output ekuilibrium perusahaan Q1 ada keuntungan lebih (excess provit) karna P1 lebih besar LAC pada perusahan-perusahaan baru yang masuk, penawaran barang dipasar naik S1 bergeser kekanan sampai pada S2 harga turun sampai ketingkat P* = LAC proses berhenti dan baik pasar maupun perusahaan dalam posisi ekuilibrium jangka panjang. KURVA UNTUNG NORMAL (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 230-231) Keadaan tidak Rugi dan tidak Untung (Memperoleh keuntungan Normal) Penjelasan: Gambar disamping menunjukkan keadaan dimana monopoli tidak mendapat keuntungan juga tidak menderita kerugian yaitu hasil penjualanya sama dengan ongkos totalnya. Keadaan seperti ini akan berlaku apanila kurva permintaan pada tingkat produksi dimana hasil penjualan marginal=ongkos marginal. Kurva AC0 menyinggung kurva D0D0=AR0 dititik m dan titik singgung ini tepat diatas perpotongan kurva MR0 dan MC0. Maka adalah paling baik kepada perusahaan monopoli untuk memproduksi barang sebanyak m. Hanya pada keadaan ini dapat menikmati keuntungan normal. Dalam keadaan lain (apabila jumlah produksinya berbeda dari q0) perusahaan akan mengalami kerugian. KURVA RUGI (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 230-231) Mengalami Kerugian Penjelasan: Kurva disamping menggambarkan keadaan dimana monopoli mengalami kerugian. Kerugian adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksi sebanyak q1, karena pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1. Ongkos totall yang dikeluarkan adalah Oq1 x Oc dan hasil penjualan total adalah Oq1 x Op1. Dengan demikian oleh kotak p1abc. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari q1. kerugian yang akan dialami akan lebih besar lagi. KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA (Buku Ilmu Mikro Ekonomi, Samuelson Nordhaus, 2003: 219-220) Penjelasan: Perusahaan dapat Menaikkan Keuntungan Melalui Diskriminasi Harga Riset membuktikan bahwa pelanggan lama mempunyai permintaan yang lebih inelastis dibanding potensi pelanggan baru potensial karena pelanggan baru harus membayar biaya peralihan yang substansi. a. Pelanggan baru b. Pelanggan lama Jika harus menetapkan harga tunggal, maka memaksimumkan keuntungan $1,200. Tetapinjika kedua paar tersebut (anatar pelanggan baru terikat dan pelanggan lam segan) maka hal ini akan meningkatkan keuntungan menjadi ($30x30) + ($15x30)+$1350. Karena kedua paar tersebut melakukan diskriminasi harga. KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam MENGATUR MONOPOLI ALAMIAH (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 116-118) Penjelasan: 1. Subsidi tingkat produksi mencapai Q1 haraga pasar P1. Sehingga jelas bahwa Q1 jauh lebih besar dari Q0 dan P1 jauh lebih rendah dari P2 Ini berarti masyarakat memperoleh manfaat yang besar sekali. Tetapi perusahaan monopoli dalam ongkos produksinya rata-rata mencapai B2 yang ini berarti lebih besar P1 yang dapat menyebabkan kerugian sebanyak P1BB1B2. Agar monopoli tidak ditutup maka pemerintah memberikan subsidi sedidkit-dikitnya sebanyak kerugian. 2. Menetapkaan harga wajar dan jumlah penawaran barang yang cukup banyak yaitu menetapkan harga pada tingkta dimana harga (P2) = ongkos (total) rata-rata (Q2) pada titik c PERBANDINGAN EFISIENSI MONOPOLI dan PERSAINGAN SEMPURNA(Biaya sama) (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 240-241) Pasar Monopoli dan Pasar Pasar Persaingan Sempurna Sersaingan Sempurna PENJELASAN KURVE DIATAS Efisiensi Monopoli dalam Menggunakan Sumber-Sumber Daya, Menghasilkan Barang dan Meminimumkan Ongkos Per Unit Gambar a Keterangan: DD : Permintaan SS : Penawaran Ps : Harga Qs : Jumlah barang yang diperjualbelikan Penjelasan:  Kurve penawaran pasar persaingan sempurna adalah gabungan kurva ongkos marginal perusahaan-perusahaan dengan demikian SS=MC  Setiap perusahaan memperoleh keuntungan normal, berwrti harga=ongkos produksi per unit yang paling minimum. Jika seluruh perushaan dalam persaingan sempurna bergabung menjadi satu perusahaan monopoli. Dalam pergabungan ini dimisalkan bahwa ongkos produksi tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu kurva SS = MC dari pasar persaiangan sempurna sekarang menjadi kurva ongkos marginal dari perusahaan monopoli. Gambar b Gambar tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah perusahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum perusahaan-perusahaan bergabung berturu-turut adalah Ps dan Qs. Sesudah perusahaan-perusahaan menjadi perusahaan monopoli harga tidak sama dengan ddengan hasil penjualan merginal. Dengan demikian permintaan pasar DD, hasil penjualan marginal MR. Mak perusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila jumlah produksi adalah qm pada tingkat produksi ini harga akan mencapai Pm. Perbandingan keadaan di pasar persaingan sempurna dan monopoli yang diterangakan menunjukkan bahwa: 1. Persaingan sempurna menggunakan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dari monopoli. Dalam monopoli Pm lebih besar dari Mc, sedagkan dalam persaingan sempurna Ps=Mc 2. Harga dalam monopoli lebih tinggi dari harga dalam pasar persaingan sempurna 3. Jumlah produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi dari pada dalam monopoli. KASUS DECREASING COST (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 116-117) Penjelasan: Disebut decreasing kost karena kita mendapati kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada dipasar perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun (decriasng kost). Kalau seandainya perusahaan monopoli dibiarkan memilih kebijakan output dan harganya perusahaan akan memilih output Q1dan harga P1.Karena ini akan menghasilkan keuntungan maksimum baginya. Masalahnya bagi pemerintah dalam kasus ini adalah bila mewajibkan perusahaan tersebut untuk produksi pada P = MC ( yaitu posisi B ) dengan output Q3 dan harga P3. Maka ini berarti bahwa perusahaan tersebut menanggung rugi CP3 BK. (perhatikan : bahwa ongkos per unit (AC) lebih besar dari harga jual (P). Tentunya kalau pemerintah hanya mewajibkan perusahaan tersebut untuk melakukan kebijakan P = MC , perusahaan tersebut lebih suka untuk tutup . Ini justru merupakan kerugian bagi masyarakat . Untuk menghindari ini pemerintah mempunyai pilihan. KURVE TOTAL REVENUE pada PASAR MONOPOLI Penjelasan: Dalam pasar monopoli bentuk kurve TR tidaklah berupa garis lurus seperti pada pasar persaingan sempurna tetapi pada awalnya menaik kemudian mencapai titi maksimum hingga akhirnya turun KURVE AVERAGE REVENUE pada PASAR MONOPOLI (Alam, Halaman 135) penerimaan nol Output MR AR Keterangan: 1. AR (average revenue) Dalam Pasar monopoli kurve permintaan rata-rata juga merupakan kurve permintaan. Kurve ini bergaris yang menurun dari kiri atas kekanan bawah. 2. MR (marginal revenue) Kurve MR juga berbentuk garis menurun dari kiri atas kekanan bawah, sebagaimana AR tapi lebih curam POSISI KESEIMBANGAN (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 126-127) Penjelasan: Keuntungan akan tercapai pada tingkat output Q* dan harga P* yaitu dimana MR=MC. Jumlah keuntungan total yang diterima perusahaan tersebut pada area yang di tandai garis-garis miring. Keuntungan total adalah keuntungan per unit (P*_C) dikalikan jumlah output yang terjual(Oq*) equilibrium semacam ini disebut keuntungan lebih / excess profit atau disebut dengan istilah keuntungan monopoli (ox* xP*C) KESEIMBANGAN PERUSAHAAN MONOPOLIS DALAM JANGKA PENDEK MENDAPAT UNTUNG (Buku ekonomi Mikro, Boediono,1982:127-128) A B A. Eqiulibrium perusahaan dalam Jangka pendek Dengan keuntungan lebih (excess profil) B. Equilibrium dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan-perusahaan baru. Penjelasan: KESEIMBANGAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLIS Bentuk kurva yang dihadapi oleh sebuah perusahaan persaingan monopolis adalah menurun. Posisi equilibrium dari perusahaan monopistis adalah seperti biasa dimana MR =MC Tetapi karena ada kebebasan dari perusahaan yang telah ada dipasar memperoleh keuntungan yang cukup basar sehingga bisa menarik insvestor – insvestor baru ini ,maka dalam jangka panjang equilibrium akan tercapai dimana kurva permintaan (D) bersinggung dengan kurva Average cost . Pada posisi ini tidak ada keuntungan lebih atau excess profit, perusahaan-perusahaan hanya menerima “normal” seperti perusahaan- perusahaan dipasar lain. Masuknya perusahaan baru akan menciutkan pasar dari masing-masing produsen karna luas pasar yang sama harus dibagi diantara lebih banyang produsen . Kemungkinan efek lain dari masuknya perusahaan – perusahaan baru adalah naiknya harga- harga input yang digunakan yang berakibat bergeser AC ke atas . Bila excess profit telah lenyap (yaitu: bila A =AC ) maka proses masuknya perusahaan-perusahaan baru berhenti dan equilibrium tercapai. KESEIMBANGAN PERUSAHAAN MONOPOLIS DALAM JANGKA PANJANG (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 250-251) Ekuilibrium Perusahaan Monopolis dalam Jangka Panjang Penjelasan: Gambar disamping menunjukan equilibrium perusahaan monopolistis di dalam jangka panjang. Produksi berjumlah Q1 dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P1 . Dapat dilihat bahwa P1 = ongkos total rata-rata , yang berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh untung normal . Corak kegiatan kegiatan perusahaan dalam perusahaan monopistis ketika mendapat keuntungan normal adalah berbeda sedikit dari pada corak perusahaan dalam persaingan sempurna yng juga memperoleh keuntungan normal. Perbedaan itu adalah (i) harga dan ongkos di pasar persaingan monopolistis yang tinggi , dan (ii) kegiatan memproduksi dipasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat dimana ongkos produksi per unit adalah paling rendah) PERBANDINGAN EFiSIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA DALAM PPS DAN PERSAINGAN MONOPOLIS (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 252-253) A. Dalam Persaingan Sempurna B. Dalam Persaingan Monopolistis Penjelasan: PENILAINAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS Gambar diatas tentang analisa yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas akibat persaingan monopolistis kepada penggunaa sumber daya, dorongan untuk mengembangkan tehnologi dan melakukan inovasi dan corak distribusi pandapatan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monipolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. EFISIENSI dalam MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA Dalam membuat perbandingan ongkos produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan. Jadi LRACs=LRACm dan LRMCs=LRMCm. A. Dalam Pasar Persaingan Sempurna i. Ongkos produksi per unit adalah tingkat yang paling minimum ii. Harga yang berlaku dipasar adalah Ps iii. Jumlah barang yang diproduksikan adalah qs B. Dalam Pasar Monopolistis i. Ongkos produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lenih tinggi dari ongkos produksi per unit yang paling minimum ii. Harga berlaku dipasar adalah Pm iii. Jumlah barang yang diproduksikan adalah qm Jadi walauupun perusahaan persaiangn sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis ongkos produksi per unit tinggi, harga lebih tinggi dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal) PENGARUH IKLAN KEATAS BIAYA PRODUKSI, HARGA dan TINGKAT PRODUKSI Iklan dan Ongkos Produksi Keterangan: AC :Ongkos rata-rata jangka panjang dari sutu perushaan monopolistis sebelum melakukan kegiatan pengiklanan D1 :Permintaan keatas barang yang diproduksi oleh perusahaan itu A :Ekuilibrium jangka panjang perusahaan monopolistis P1 : Harga pasar saat ekuilibrium Q :Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistis Penjelasan: Apabila perusahaan melakukan pengiklanan ongkos produksi akan menjadi bertambah tinggi dan dicerminkan oleh kenaikan kurva ongkos rata-rata AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan keatas produksi perusahaan bertambah dari D1 ke D2 . Ekuilibrium jangka panjang sekarang adalah pada titik B. Dengan demikian iklan telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 menjadi Q2 Jadi iklan merupakan suatu penghamburan karena menaikkan ongkos produksi tanpa membbuat suatu perubahan apapun keatas bentuk, berat dan mutu suatu barang. Tetapi ada beberapa ahli yang berpendapat bahwa iklan sangat berguna karena dapat menurunkan ongkos produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan menyebabkan perubahan permintaan dari D1 menjadi D3. Maka ekuilibrium jangka panjang dari suatu perusahaan monopolis yang akn dilakukan iklan ini dicapai dititik C. Jadi iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan pernjualan yang banyak ini menyebabkan ongkos produksi per unit bertambah rendah dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari pada harga pada waktu belum ada iklan (P1) yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3. KURVE PERMINTAAN DALAM OLIGOPOLI (Buku Ekonomi Mikro Boediono,1982: 121-122) A B Penjelasan Kurva Permintaan dalam Oligopoli: A. Oligopoli tanpa diferensiasi produk dimana kurva permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan. Tidak bisa dianalisa B. Oligopoli dengan diferensiasi produk cukup kuat. Kurva permintaan seorang produsen bisa ditentukan batas-batas posisinya. (antara D1 dan D2) KURVA MR DALAM OLIGOPOLI (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 265-266) Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan Penjelasan: Keuntungan yang maksimum akan tercapai oleh perusahaan itu pada hagr aadala Po dan jumlah yang diproduksi adalah Qo. Hanya setelah kurva ongkos marginal berada MC2 ekuilibruium untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan. Lanjutan Penjelasan Kurva MR dalam Oligopoli Jadi selama penurunan ongkos produksi tidak akan menyebabkan kurva ongkos marginal berda dibawah MC1. Ekuilibrium pemaksimumkan keuntungan yang dinyatakan disampingtidak akan mengalami perubahan Atau dengan kata lain selama kurva ongkos marginal memotong MR di antara titik b1 dan b2 harga danjjumlah produksi perusahaan oligopolistis tidakan mengalamiperubahan. Kesimpulan: Dalam pasar oligopoli dimana perusahaan –persahaan tidak melakukan persepakatan, tingkat harga adalah bersifat rigid yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. KESEIMBANGAN PERUSAHAAN dalam OLIGOPOLI (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 266-268) A B A. Persepakatan di antara Perusahaan Yang Ongkos Produksinya Bersamaan B. Persepakatan di antara Perusahaan Yang Ongkos Produksinya Berbeda Penjelasan : Gambar A : Kurva DpDp mengambarkan permintaan yang wujud didalam suatu pasar Oligopoli. Oleh karena dalam pasar itu terdapat tiga perusahaan, setiap tingkat hrga adalah sepertiga dari pada perimntaan yang wujud pasar. Dengan demikian kurva permintaan yang dihadapi oleh masing-masingadalah DaDa, yang menggambarkan bahwa setiap tingkat harga jumlah permintaan adalah sepertiga dari pada yang ditunjukkan oleh kurva DpDp. Apabila kurva permintaan adalah DaDa ,menunjukkns ingkos total dan ongkos marginal. Kurva C dan MC berturut-turut menunjukkan ongkos total rata-rata dan ongkos marginal dan setiap perusahaan. Dengan demikian setiapa perusahaan akan mencapai keuntungan maksimum apabila memproduksi sebanyak q unit. Jumlah seluruh barang yang berlaku dipasar adalah p dan setiap perusahaan memperoleh keuntungan sebesar yang oleh kotak abcd. Gambar B : Kurva DiDi menggambarkan permintaaan yang dihadapi oleh industri dan berdasarkan kepada kurva permintaan industri ini hasil penjualan marginal adalah Mri. Onbngkos marginal untuk seluruh industri ditunjukkan oleh kurva MC dan ini diperoleh dengan cara menjumlahkan kurva marginal dari ketiga-tiga perusahaan di dalam pasar . Dri perpotongan Mci dan Mri dapat ditentukan tingkat produksi yang akan menbghasilkan keuntungan maksimum kepada keseluruhan industri dan tingkat harga yang berlaku. Tingkat produksi tersebut adalah Q dan harga adalah P. Sesuai dengan persepakatan yang telah dilakukan setiap perusahaan akan memproduksi sebanyak 1/3 Q unit. OUTPUT dan HARGA dalam OLIGOPOLI (Buku Ekonomi Mikro Boediono, 1982: 122-123) Penjelasan: Setiap perodusaen akan berusaha mempertahankan bagian dari pasarnya. Bahwa kurva permintaan produsen A 30% dan air kurva permintaan pasar. Dengan demikian posisi kurva permintaan produsen bisa ditentukan yang lebih mantap dan tingkat output dan harga yang dipilih A bisa ditentukan seperti dalam pasar monopoli. KOPERASI DALAM PERSAINGAN SEMPURNA (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 54-56) Penjelasan: Kurva A: Kenaikan harga (Po – P1) ditranmisikan langsung kepada produsen. Produsen harus mengurangi outputnya karena output bersama (Output koperasi) harus dikurangi agar harga jual bisa dinaikkan Kurva B: Posisi keseimbangan sebelum dititik koperasi adalah dengan harga Po dan output Qo. Keuntungan bisa ditingkatkan apabila kopersi mengurangi penjualan sampai Q1 yaitu posisi MR=MC bersama (ƩMC) dengan tingkat harga jual P1 KOPERASI DALAM MONOPSONI (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 192-193) Penjelasan: Kurva D adalah kurva permintaan dari perusahaan monopsoni, kurva S=AFC adalah kurva penawaran koperasi yang merupakan penjumlahan horisontal dari semua MC para anggota.Posisi keuntungan bagi koperasi terjadi apabila MR=MC terjadi pada titik E dengan jumlah yang ditawarkan oleh koperasi adalah Q1 dengan harga Ps. Kurva S sebagi kurva Average Factor Cost (AFC) yang bisa memperhitungkan MFCnya dengan posisi paling baik apabila MFC=D terjadi pada titik A dengan keuntungan maksimal dengan jumlah yang dibeli Q2 dan tingkat harga Pb KOPERASI DALAM MONOPSONI (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 194-195) Penjelasan: Jika koperasi berhasil meningkatkan harga jual sampai ke P** yang terletak diatas Po, maka tingkat output Q4 (yaitu dimana MFC sama dengan D) sehingga koperasi harus mengenakan kuota produksi agar penawaran total koperasi menjadi Q4 sehingga anggota koperasi harus berproduksi pada Q4. Anggota koperasi memilih g dengan output q5 bersama-sama dengan output koperasi sebesar q5. KASUS KEPEMIMPINAN HARGA (PRICE LEADERSHIP) (Buku Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 Ekonomi Mikro Boediono, 189-190) Penjelasan: Kurva dd diperoleh dari kurva Mrnya penjumlahan dari MC para anggota koperasi adalah kurva SK atau MCk. Jadi posisi paling menguntungkan bagi koperasi adalah kuva Mr=MCk yaitu pada titik b.Output Q1 dengan harga yang ditetapkan P1 dengan jumlah yang ditawarkan Q1 oleh anggota koperasi dan Q2 oleh produsn sehingga penawarann total di pasar (Q1+Q2) sehingga keseimbangan pun tercapai n harga. SUMBANGAN TENAGA KERJA terhadap PENDAPATAN NASIONAL (STT PN) % (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:265-266) Penjelasan: Sumbangan tenaga kerja terhadap pendapatan tenaga kerja meningkat secara bertahap sepanjang tahun 1960an. Sejak saat itu, sumbanganya menjadi sangat stabil antara 70 dan 75% dari pendapatan nasional. Sisa pendapatan terbagi di antara uang sewa, suku bunga, laba koperasi dan pendapatan properti yakni 100 dikurangi sumbangan tenaga kerja. (Sumber: Departemen Perdagangan Amerika Serikat ) PENETAPAN HARGA INPUT dengan PRODUKTIFITAS MARGINAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:266-268) A B Penjelasan: Permintaan akan faktor proproduksi berasal dari permintaan atas barang yang dihasilkan. Kurve permintaan tidak langsung atas ladang jagung (kurve B) berasal dari kurva permintaan komoditas untuk jagung (kurva A). Menggeser kurva A keatas maka kkurva B akan bergeser ke atas. Jika kurva komoditas menjadi lebih tidak elastis, maka hal yang sama cenderung berlaku terhadap kurva permintaan maupun pada B PENAWARAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:273-274) Permintaan untuk Input yang didapat melalui Produksi Hasil Marginal. Keterangan: Input tenaga kerja berasal dari produk hasil marginal tenaga kerja. Figur ini menggunakan data untuk perusahaan yang kompetitif. PENENTUAN HARGA-HARGA FAKTOR BERDASARKAN PENAWARAN dan PERMINTAAN (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:274-275) Keterangan: Penawaran faktor produksi bergantung pada ciri-ciri faktor dan freferensi dari para pemiliknya.Biasanya, penawaran akan merespon secara positif terhadap harga, seperti pada daerah di daerah A. Untuk faktor-faktor produksi yang tetap dalam penawaran , seperti tanah, kurva penawaran akan sungguh tidak elastis, seperti A ke B. Dalam kasusu-kasus khusus dimana harga faktor yang lebih tinggi amat meningkatkan pendapatan pemiliknya seperti halnya pada tenaga kerja., Kurva penawaran dapat melengkung terbalik, seperti pada daerah diatas B. PASAR TENAGA KERJA (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:286-285) Permintaan adalah Tenaga Kerja Mencerminkan Produktifitas Marginal Keterangan: Permintaan akan tenaga kerja di tentukan oleh produktifitas marginalnya dalam output nasional. Potongan-potongan A dan B mempresentasikan output tambahan PERBANDINGAN INTERNASIONAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:286-287) Upah yang Tinggi di USA Keterangan: Penawaran dan permintaan sumber daya, ketrampilan, menejemen, modal dan teknologi lagi yang menguntungkan menjelaskan tingkat upah yang tinggi adalah kerja itu. Faktor-faktor utama yang membuat upah tinggi adalah kerja yang lebih terlatih dan terdidik lebih besar dan didukung oleh teknologi modern. PERBANDINGAN INTERNASIONAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:286-287) Upah Rendah di meksiko Keterangan: Penawaran ditunjukkan dengan S dan permintaan tenaga kerja ditunjukkan oleh D sementara Ekuilibrium antara tercapai / menempati titik pada level E. Jika upah lebih rendah dari E maka kekurangan tenaga kerja adalah terjadi. Dari Gambar diatas bisa dilihat bahwa upah pekerja mexsico lebih rendah dibandingkan AS terutama karena kurva permintaan tenaga kerja Meksiko jauh dibawah rendah (lebih rendah) sebagai akibat dari turunya produktifitas marginal tenaga kerja Meksiko yang kualitas tenaga kerjanya masih rendah. PERBANDINGAN INTERNASIONAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:287) Upah Naik Pekerja Bekerja dengan Jam Kerja yang Lebih Sedikit. Keterangan: Gambar disamping titik C, Kenaikan tingkat upah mengurangi jumlah tenaga kerja yang ditawarkan karena efek pendapatan lebih kuat dibandingkan dengan efek subtitusi. Hal tesebut terjadi karena pada tingkat upah lebih tinggi, pekerja dapat memiliki waktu luang banyak walaupun setiap waktu luang ekstra, biayanya lebih banyak (dalam bentuk upah yang hilang / tidak jadi didapatkan) KEUNTUNGAN PENGHASILAN DARI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:291-292) Keterangan: Profil pengahsilan laki-laki manunjukkan bahwa pengahasilan meningkat seirng dengan peningkatan lama pandidikan dan pengalaman. (Diadaptasi dari Kevin M.Murphy dan Finis Welch, “The strveture of wages” quartelycJournal Of economic’s Februari 1992) PEROLEHAN PENGHASILAN DARI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:293-294) Penjelasan: Profit pendapatan telah berubah secara dramatir dalam 2 dekade terakhir. Dengan kenaikan tuntutan adalah ketrampilan pendapatan lulusan perguruan tinggi meningkat secara tajam dibandingkan dengan pendapatan ornag-orang yang hanya lulusan SMU, khususnya pada pekerja muda.(sumber economic Report for the president, 1997, Datu berlaku untuk pekerja penuh waktu) SERIKAT KERJA MENAIKKAN UPAH (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:297-298) Penjelasan: Peningkatan standar upah ke rr menaikkan upah dan menurunkan kesempatan kerja pada pasar serikat tenaga kerja. Karena penawaran dan permintaan tidak seimbang pekerja dari E ke F tidak memperoleh pekerjaan pada pasar ini. Jika serikat pekerja mendorong upah riil menjadi terlalu tinggi untuk keseluruhan ekonomis, perusahaan adan meminta E, sementara pekerja akan menawarkan F sehingga E1 ke F mempresentasikan jumlah pengangguran klasik. Sumber pengangguran ini penting artinya; jika sperti negara tidak dapt memperngaruhi angkatan harga / nilai tukarnya dan itu berbeda dari pengangguran yang disebabkan oleh permintaan agregat yang tidak memadai. DISKRIMINASI MENUMBUHKAN UPAH KELOMPOK MINORITAS (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:303) Penjelasan: Diskriminasi kerap dipaksakan dengan mengahalangi kelompok tertentu dari pekerjaan yang istimewa. Jika kaum minoritas dihalangi memasuki pekerjaan pekerjaan yang lebih baik dipasar (a) harus bekerja pada pekerjaaj yang rendah di Ep, sementara kaum minoritas mendapat tingkat upah yang rendah di Em pasar (b) HUBUNGAN SUKU BUNGAN DENGAN TABUNGAN (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:313-314) Penjelasan: Jika tingkat bunga 66% maka jumlah tabungan 50.000. Tingkat susku bunga sangat mempengaruhi jumlah yang diserap besar kecilnya orang menabung, kalau suku bunga turun maka orang akan menabung tetapi lebih ke investasi barang dapat ditabung, KENAIKAN HARGA TANAH (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:313-314) Penjelasan: Kurva penawaran untuk tanah sangat tidak elastis yaitu: berbentuk vertikal karena penawaran tanah tetap. Kurva permintaan dan penawaran berpotongan paa titik keseimbangan e. Dengan harga faktor inilah uang sewa tanah harus dipertahankan. Keseimbangan terjadi apabila jumlah tanah yang diminta sama dengan jumlah penawaranya. KESEIMBANGAN PASAR (tanah) SANGAT TIDAK ELASTIS, VERTIKAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:313-314) Pengenaan Pajak Tanah Penjelasan: Karena adanya pengenaan pajak pada tanah maka sewa tanah akan turun dari D menjadi D1 dan keseimbangan terjadi pada E menjadi E1 yaitu pada harga 1juta dengan luas 500 m dimungkinkan karena penawaran tanah tetap harga akan bergeser menjadi 2 juta pada titik 2 juta pada titik keseimbangan E2 dengan luas tanah tetap pada 500 m. INVESTASI DAN KONSUMSI (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:323-324) Penjelasan: Orang yang melakukani nvestasi adalah orang cerdik dan yang bekonsumsi pulau malas. Garis verirtikal adalah konsumsi perkapita, sedangkan garis Horizontal: masa depan sehingga cara pulau B maju sedikit demi sedikit di depan A. Untuk masing – masing pulau, karena kecerdikannya pulau B menggunakan metode produksi tidak langsung, intensif-modal, akan menikmati lebih banyak konsumsi di kemudian hari dari pada pulau A sehingga pulau B mendapat lebih dari 100 unit konsumsi yang sekarang. ANALISIS GRAFIK (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003:326) Penentu Jangka-Jangka dari Suatu Bunga dan Keuntungan Penjelasan: DD menunjukkan kurva permintaan untuk stok modal. Kurva tersebut menggambarkan hubungan antara kualitas modal yang diminta dan tingkat keuntungan dari modal. Investasi telah menghasilkan stok modal tertentu yang ditunjukkan oleh kurva penawaran. Vertikal jangka [endek SS. Perusahaan akan meminta barang yang di tunjukkan denan kurva kemiringan menurun DD. Dan titik potong penawaran dan permintaan pada titik E, jumlah modal hanya dibagikan kepada perusahaan yang mempunyai permintaan. PERMINTAAN TERHADAP DANA MODAL (Buku Ilmu Mikro Ekonomi Samuelson Nordhaus.2003) Keterangan: E : Formasi modal/ keseimbang jangka panjang D-D : permintaan akan modal Penjelasan: Seiring dengan waktu yang berlalu, komunitas menurun kurva DD perlahan. Sedang B suku bunga 6% maka jumlah dana sebesar 150juta di negara berkembang tingkat bunga tinggi karena terkait dengan inflasi. KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARGINAL (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 156-157) Keterangan: MP : Kurva Produksi Marginal TP : Kurva Produksi Total PENJELASAN KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARGINAL : Tahap I Dalam keadaan disamping produksi marginal bertambah tinggi dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP. Setelah menggunakan 3 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini di gambarkan oleh (i) kurva MP yang terus menerus menurun, dan (ii) kurva produksi total yang mulai berbentuk cembung keatas. Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marginal adalah lebih tinggi dari pada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP1akan bergerak keatas yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi. Tahap II Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marginal memotong kurva produksi rat-rata. Sesudah potongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin bertambah sedikit. Perpotongan diantara kurva MP dan kurva AP adalah menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi Tahap III Dimulai pada waktu 8 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut dibawah sumbu datar . Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marginal mencapai angka yang negatif. Kurva produksi total (TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin lama semakin bertambah rendah. Keadaan ini menggambarkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi dari pada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien. GARIS ONGKOS SAMA (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 150) Keterangan: (i) :harga faktor-faktor produksi yang digunakan (ii) : Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi yang dibutuhkan Rp 1.000 : upah tenaga kerja Rp 2.000 : ongkos modal per unit Rp 8.000 : Jumlah uang yang tersedia LANJUTAN PENJELASAN GARIS ONGKOS SAMA: Untuk menghemat pengeluaran perusahaan dan memaksimumkan keuntungan perusahaan harus meminimumkan ongkos produksi. Untuk membuat analisa mengenai peminimuman ongkos produksi perlu dibuat garis ongkos sama. Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu. Garis TC1 menunjukkan gabungan-gabungan tenag kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp 8.000 apabila upah tenaga kerja dan upah per unit adala seperti gambar disamping.. Dalam garis ongkos sama lain yaitu TC2 TC3 dan TC4. berturut-turut garis-garis ini menunjukkan garis ongkos sama apabila jumlah yang tersedia adalah uang yang tersedia adalah Rp 10.000, Rp 12.000, dan Rp 14.000 MEMINIMUMKAN ONGKOS ATAU MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN GARIS ONGKOS SAMA (Buku Pengantar Teori Mikro Ekonomi Sadono Sukirno, 1985 : 16S0) Keterangan: (i) : Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan (ii) : Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan (iii) Rp 2.000 : Ongkos per unit (iv) Rp 1.000 : Upah tenaga kerja (v) Rp 14.000 : Biaya yang disediakan produsen Penjelasan: Dengan uang sebanyak Rp 14.000 produsen dapat membeli satu faktor produksi denga memperoleh 7 unit modal atau 14 tenaga kerja. Maka garis ongkos sama TC4 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh produsen dengan menggunakan uang yang tersedia . Gabungan yang kan menghasilkan produksi yang paling maksimum terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4. Titik-titik tersebut adalah A, B, C, D dan E dari kelima-lima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi yaitu kurva produksi sama y yang menggambarkan tingkat produksi sebanyak 2.500 unit. Ini berarti memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp 14.000. gabungan ini terdiri dari 4 unit modal dan 6 tenaga kerja. Keterangan: Untuk dapat membuat anlisa mengenai persoalan tersebut perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang dicapai. Kita misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1.500 unit. Penjelasan: Produsen ingin memproduksi sebanyak 1.500 digambarkan oleh kurva produksi sama x. Kurva itu diipotong atau disinggung oleh garis-garis ongkos sama di 5 titik yaitu B, C, Q, R dan P. Titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut ongkos yang paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis ongkos sama paling rendah. Titik P adalah pada garis ongkos. (yang memotong / menyinggung kurva produksi sama x) yang paling rendah yaitu garis TC2. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk memproduksi 1.500 unit. Gabungan itu terdiri dari 4 tenaga kerja dan 3 unit modal dan ongkos yang dikeluarkan adalah (upah tenaga kerja adalah Rp 1.000 dan ongkos 1 unit modal adalah Rp 2.000) sebanyak Rp 10.000 KURVE PERMINTAAN ELASTIS (Sukwiaty dkk, halaman 80) Permintaan VCD P (ribuan) Q 25 20 250 500 Kurve Permintaan Elastis (Ed > 1) P D 25 Ed : 5 20 250 500 Q Keterangan: Apabila di peroleh Ed . 1 maka sifat permintaan dikatakan elastic. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1 % menyebabkan terjadinya jumlah yang diminta lebuh dari 1 %. Barang- barang yang mempunyai pengganti (subtitusi) dan barang0-barang elektronik Penghitungannya: Diket: P1:25 Q1:250 P2:20 Q2:500 Ditanya: Ed…? Jawab: Ed: ΔQ x P1 ΔP Q1 : 250 x 25 5 250 : 6250 = 5- -1250 Ed artinya perubahan jumlah barang 1 % menybabkan jumlah barang yang diminta sebesar: 5. KURVE PERMINTAAN ELASTIS SEMPURNA (Sukwiaty dkk, halaman 81) BBM P Q 5.000 ~ Kurve Permintaan Elastisitas Permintaan Pada BBM Harga Ed = ~ 5000 D Jumlah Permintaan Keterangan: Suatu barang / jasa di sebut memiliki elastisitas bila memiliki koefisien tak terhingga. Artinya: pada harga tetap , tetapi permintaannya tak terhingga. Jadi dari harga BBm Rp 5.000 jumlah yang diminta konsumen mencapai tak terhingga atau berapapun persedianya akan habis diminta konsumen. KURVE PERMINTAAN INELASTIS (Sukwiaty dkk, halaman 81 – 82) Gula Pasir P Q 5.000 7.500 500 400 Kurve Permintaan Inelastis Gula Pasir P D 75 Ed = 0,4 50 Q 40 50 Keterangan: Pada permintaan inelastisitas konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya: meskipun harga naik aytau turun masyarakat akan tetap membelinya. Diket: P1=5000 Q1=500 P2=7500 Q2=400 Ditanya: Ed….? Jawab: Ed=ΔQ x P1 ΔP Q1 =-100 x 5000 2500 500 = -1 x 10 250 = 0,4 Ed=0,4 artinya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta kurang 1 KURVE PERMINTAAN INELASTIS SEMPURNA (Sukwiaty dkk, halaman 82– 83) Beras P Q 5.000 6.000 1.000 1.000 Kurve Permintaan Inelastis Sempurna Beras D D 6.000 5.000 Ed=0 1.000 Q Keterangan: Untuk barangyang sangat penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok) berapapun perubahan harga tidak akan mempengaruhinya jumlah barang yang diminta. Kurve untuk jenis elastisitas ini akan nerbentuk garis alastisitas ini akan akan berbeentuk garis lurus sejajar dengan sumbu vertical KURVE PERMINTAAN INELASTIS UNITER(Ed=1) (Sukwiaty dkk, halaman 83) P Q 5 4 40 48 P D 5 Ed = 1 4 D 40 48 Q Keterangan: Elastisitas mengandung arti bahwa perubahan sebesar 1 % menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang di minta sebesar 1% Diket: P1=5 Q1=0 P2=4 Q2=48 Ditanya: Ed….? Jawab: Ed=ΔQ x P1 ΔP Q1 = 8 x 5 ΔP Q1 = 40 = -1 [1] -40 Artinya perubahan harga sebesar 1 % menyebabkan terjadinya perusahaan jumlah barang yang di minta sebesar 1 % . KURVE PENAWARAN ELASTISITAS (Sukwiaty dkk, halaman 85) Minyak Goreng P Q 5.000 5.500 6.000 7.500 Kurve Penawaran Elastisitas (Es>1) Minyak Goreng Es = 2,5 5.500 5.000 6.000 7.500 Keterangan: Penawaran elastic mengandung arti bahwa penjual peka (sensitive) terhadap perubahan harga sebesar 1% menyebabkan teerjadinyya perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1% Diket: P1=5000 Q1=6000 P2=5500 Q2=7500 Ditanya: Es….? Jawab: Es=ΔQ x P1 ΔP Q1 =7.500.000 3.000.000 = 2,5 Jadi perubahan sebesar 1%% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebesar 2,5% KURVE PENAWARAN ELASTISITAS SEMPURNA (Es=~) (Sukwiaty dkk, halaman 85– 86) P Es = ~ S Jumlah Penawaran Q Keterangan: Penawaran yang elastis sempurna mengandung arti bahwa pada harga tertentu jumlah barang yang ditawarkan tidak terbatas / perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih dari 05. Kurvenya berupa garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal (sumbu Q) KURVE PENAWARAN INELASTIS (Es < 1) (Sukwiaty dkk, halaman 86) P Q 400 800 30 35 P 800 Es = 1/6 ΔP 400 ΔQ Q 30 35 Keterangan: Penawaran inelastisitas di tandai adalah penjual yang tidak / kurang peka terhadap perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1% Diket: P1=400 Q¬1=30 P2=800 Q2=35 Ditanya: Es….? Jawab: Es = ΔQ x P1 ΔP Q1 = 5 x 400 400 30 = 2.000 12.000 = 2 = 1/6 12 Artinya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang di tawarkan kurang dari 1% KURVE PENAWARAN INELASTIS SEMPURNA (Es=0) (Sukwiaty dkk, halaman 86– 87) P Q 500 1000 20 20 P S 1000 ΔP 500 Es = 0 Q 20 Keterangan: Penawaran inelastic sempurna di tandai oleh perubahan harga yang tidak mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan tetap. Artinya perubahan harga sebesar 1% tidak diikuti adanya perubahan jumlah barang yang di tawarkan. KURVE PENAWARAN ELASTISITAS SATUAN(Es=1) (Sukwiaty dkk, halaman 87) p Q 10 11 10 11 P S 11 10 Es = 1 Q 10 11 Keterangan: Penawaran elastisitas sempurna di tandai oleh presentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang perubahan jumlah barang di tawarkan. Diket: P1=10 Q1=10 P2=11 Q2=11 Ditanya: Es ….? Jawab: Es = ΔQ x P1 ΔP Q1 = 1 x 10 1 10 = 1 Artinya perubahan harga sebesar 1 % menyebabkan terjadinya penurunan jumlah barang yang di tawarkan sebesar 1%

No comments:

Post a Comment