Friday 26 April 2013

Kebijakan Fiskal

KEBIJAKAN FISKAL Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan yang kedua dibidang pengendalian makro adalah. Kebijaksanaan moneter dan kebijaksanaan fiskal adalah dua kebijaksanaan yang merupakan alat utama bagi perencana ekonomi nasional untuk mengendalikan keseimbangan makro perekonomiannya. Keduanya sangat erat berkaitan satu sama lain, sehingga dalam praktek yang sering dijumpai adalah kebijaksanaan fiskal yang juga mempunyai konsekuensi-konsekuensi moneter atau kebijaksanaan moneter dengan konsekuensi-konsekuensi fiskal. Kebijaksanaan-kebijaksanaan semacam ini mungkin lebih cocok disebut ‘kebijaksanaan fiskal-moneter”. Pembahasan ini diawali mengenai hubungan antara APBN dan kebijaksanaan fiskal. Hal ini sejalan dengan pengertian umum bahwa kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan yang dilaksanakan lewat APBN. Dalam bagian selanjutnya kita akan meneliti apakah pengaruh dan suatu “kebijaksanaan fiskal”, yang dicerminkan oleh suatu struktur APBN tertentu, ter hadap perekonomian. Akhirnya kita akan mengambil sebuah contoh untuk menunjukkan bagaimana kita bisa memperkirakan pengaruh dan suatu kebijaksanaan fiskal dengan menggunakan aijabar sederhana. Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang berurutan, yaitu: (a) Bagaimana suatu kebijaksanaan uiskal diterjemahkan men jadi suatu APBN dan (b) Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian. Dalam bagian mi kita akan mengaji tahap (a). Khususnya kita akan membahas makna dan suatu kebijaksanaan fiskal dilihat dari struktur pos-pos APBN. APBN mempunyai dua sisi, yaitu sisi yang mencatat pengeluaran dan sisi yang mencatat penerimaan. Sisi pengeluaran mencatat semua kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk pelaknaannya. Dalam praktek macam pos-pos yang tercantum di sisi ini sangat beraneka ragam dan mencerminkan apa yang ingin dilaknakan pemerintah dalam programnya. Untuk tujuan pembahasan Dibagian lain terdiri dan pos utama, yaitu: 1. Pengeluaran pernerintah untuk pembelian barang/jasa, 2. pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya, 3. pengeluaran pemerintah untuk transfer payments yang ini liputi misalnya, pembayaran subsidi/bantuan Iangsung kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran pensiun, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat. Semua pos pada sisi pengeluaran tersebut memerlukan dana untuk melaksanakannya. Sisi penerimaan menunjukkan darimana dana yang diperlukan tersebut diperoleh. Ada empat sumber utama untuk memperoleh dana tersebut, yaitu: (a) pajak (berbagai macam), (b) pinjaman dan bank sentral, (c) pinjaman dan masyarakat dalam negeri, (d) pinjaman dan luar negeri. Dahulu pajak adalah satu-satunya sumber untuk pembiayaan kegiatan pemerintahan. Tidak ada pajak tidak ada kegiatan pemerintahan. Sekarang, pajak masih merupakan sumber keuangan negara yang paling penting bagi semua negara di dunia. Namun bagi pemerintah di negara-negara modern ada bebeapa cara lain untuk memperoleh dana tambahan. Yang pertama, pemerintah bisa “meminjam” dana dan bank sentralnya, seperti halnva seseorang mengambil kredit dart bank. Tetapi ada satu perbedaan penting antara kredit bank sentral kepada pemerintah dengan kredit bank kepada seseorang atau perusahaan. Perbedaan ini adalah bahwa bank sentral hanya bisa memberikan kredit dengan jalan menciptakan uang inti (reserve money). Bank sentral tidak bisa menciptakan uang giral seperti bank-bank umum biasa, sebab “uang giral” bank sentral. Dan penambahan uang inti (L berarti (lewat money multiplier) penambahan jumlah uang beredar (L OIeh sebab itu dalam ungkapan yang lebih populer, pemberian kredit bank sentral kepada pemerintah adalah identik dengan pencetakan uang baru. (Yang lebih tepat sebenarnya adalah penciptaan uang inti baru). Cara lain untuk memperoleh dana adalah meminjam dan masyarakat dalam negeni. Caranya adalah dengan mengeluarkan obligasi dan menjualnya di pasar uang dalam negeri*). Bila masyarakat (termasuk bank-bank) membeli surat berharga ini maka pemerintah memperoleh dana yang semula ada di tangan masyarakat (dan sebagai gantinya, masyarakat memegang obligasi pemerintah). Cara ini disebut open market operations (operasi pasar terbuka). Biasanya bank sentral bertindak sebagai “agen” pemerintah dalam melakukan open market operations. Cara ini hanya bisa dilakukan di negara-negara yang sudah memiliki pasar surat berharga (bursa efek dan saham) yang sudah maju. Bagi negara-negara sedang berkem bang pasar semacam itu belum berkembang, sehingga kebijaksanaan open market operations hanya mempunyai kegunaan yang terbatas. Bagi negara-negara maju, open market operations adalah suatu cara pembelanjaan keuangan negara yang sangat penting. Cara yang terakhir untuk memperoleh dana adalah dengan meminjam dan luar negeri. Yang dilakukan di sini adalah “mengambangkan” obligasi pemerintah di pasar uang luar negeri (misalnya, pemerintah Indonesia telah menjual obligasinya di pasar uang Hamburg dan Tokyo). Dalam hal mi pemerintah Indonesia menerima dana (dalam bentuk matauang asing atau “devisa”) dan si pembeli di luar negeri menerirna surat tanda berhutang (“obligasi”) pemenintah Indonesia (beserta janji kapan membayar kembali dan dengan bunga beberapa). Cara mi lebih cocok apabila pemerintah membutuhkan dana dalam bentuk devisa (misalnya, untuk membiayai kebutuhan impornya). Cara di atas adalah untuk memperoleh “kredit komersial” dan luar negeri, yaitu pinjaman dengan bunga seperti yang berlaku di pasar pada saat itu. Bagi beberapa negara, kredit komersial mungkin mungkin dirasa cukup berat, dilihat dan persyaratan pembayaran bunga maupun jangka waktu pengembaliannya. Khusus bagi negara sedang berkembang tersedia kemungkinan untuk memperoleh “kredit lunak”, yaitu pinjaman dengan bunga di bawah bunga yang berlaku di pasar uang dan dengan jangka waktu yang lebih longgar.*) Pemberi kredit ini adalah pemerintah negara-negara maju yang memang mempunyai program untukmembantu pembangunan negara negara berkembang, yaitu negara-negara “donor”, dan lembaga lembaga keuangan internasional yang bertujuan membantu negara negara berkembang (seperti Bank Dunia, Asian Development Bank, Dana Moneter Internasional (IMF), dan sebagainya). Sebagai contoh, APBN suatu negara bisa berbentuk seperti berikut: APBN, Negara X, 1981/1982 (dalam Rp milyar), Dari segi pembukuannya, APBN selalu seimbang: pengeluaran total adalah 2.300 dan penerimaan total juga 2.300. Perubahan kebijaksanaan fiskal ditunjukkan oleh adanya perubahan jumlah untuk masing-masing pos. Meskipun jumlah total (pengeluaran dan penerimaan) sama, kita bisa mempunyai kebijaksanaan fiskal yang berbeda apabila struktur angka-angka untuk pos-pos APBN berbeda. Dan memang, kita tidak bisa melihat pengaruh dan suatu APBN hanya dengan melihat nilai totalnya saja. (sebab nilai ini menurut prinsip akuntansinya harus selalu seimbang). Kita bisa mengatakan bahwa APBN defisit, surplus atau seimbang dalam arti ekonomis hanya apabila kita meneliti struktur angka-angkanya. Ada beberapa pengertian yang berbeda mengenai apa yang di maksud suatu APBN defisit, surplus atau seimbang. Masing-masing pengertian mempunyai arti ekonomis (dan implikasi makro) yang berbeda satu sama lain. Kita harus memilih pengertian yang sesuai dengan tujuan analisa kita atau dengan problema yang kita soroti. Contoh di atas (dengan kriteria manapun) menunjukkan situasi APBN defisit. Pengertian yang “paling ketat” mengatakan bahwa defisit APBN terjadi apabila seluruh pengeluaran pemerintah tidak bisa dibiayai oleh sumber keuangan negara yang paling utama, yaitu pajak. Dalam contoh di atas, pengeluaran total adalah 2.300 sedang penerimaan pajak hanya 1.200, jadi terjadi defisit (dalam pengertian ini) sebesar 1.100. Pengertian defisit yang kedua dan yang “kurang ketat” mengatakan bahwa APBN defisit apabila penerimaan pajak plus pinjaman pemerintah dan masyarakat dalam negeri tidak mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dalam contoh di atas, pajak plus pinjaman mi berjumlah 1.400, sehingga terjadi defisit (dalam pengertian ini) sebesar 900. Mengapa pinjaman dan masyarakat dalam negeni dianggap sebagai sumber dana yang “wajar”? Pertama, karena ini adalah pinjaman pemerintah terhadap warganya sendiri, sehingga ada perasaan bahwa pinjaman ini “wajar”. Alasan kedua, yang secara ekonomis lebih penting, adalah bahwa pinjaman semacam ini tidak menambah jumlah uang beredar di dalam negeri, karena dana yang diperoleh pemerintah adalah dana yang sebelumnya ada di ta ngan masyarakat (yaitu, hanya terjadi pengalihan hak penggunaan dana yang tersedia). Ciri ini mempunyai implikasi penting bagi pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian (seperti yang akan kita bahas nanti). Pengertian yang paling “lunak” mengenai defisit APBN menga takan bahwa defisit APBN hanya terjadi apabila pajak + pinjaman dan masyarakat dalam negeri + pinjaman dan luar negeri tidak mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dengan lain perkataan, defisit APBN terjadi apabila pemerintah harus meminjam dan bank sentral atau, secara populer, harus men cetak uang baru untuk membiayai pengeluarannya. Dalam contoh di atas, defisit menurut pengertian ini adalah 300. Berbagai pengertian mengenai APBN surplus dan seimbang juga bisa digolongkan sejalan dengan pengertian mengenai defisit di atas. Kesimpulan umum mengenai uraian kita sampai saat mi adah bahwa kita harus berhati-hati dan mempunyai konsepsi jelas mengu nai pengertian mana yang kita maksud apabila kita mengatakan te jadi defisit atau surplus APBN. Selain itu jelas pula dan uraian di atas bahwa cara membiayai pengeluaran pemerintah menentukan sekali akibat APBN terhadap perekonomian. Bermacam-macam pengeluaran sangat menentukan pula pengaruh APBN terhadap perekonomian Hanya melihat angka “total”nya saja, kita tidak bisa menilai konsekuensi APBN bagi perekonomian.

kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah (atau bank sentral) untuk mempengaruhi situasi makro yang dilaksanakan melalui pasar uang. Ini adalah definisi umum dari kebijakan moneter yang bisa diartikan sebagai tindakan makro pemerintah dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang.Dengan mempengaruhi proses penciptaan uang, pemerintah bisa mempengaruhi : jumlah uang beredar. tingkat bunga yang berlaku dipasar uang. Melalui tingkat bunga pemerintah bisa mempengaruhi : pengeluaran investasi tingkat harga (P) dan GDP Di sini kita menyoroti mata rantai yang pertama, yaitu antara kebijaksanaan moneter dengan M Khususnya kita menanyakan tindakan-tindakan apakah yang bisa dilakukan Pemerintah (bank sentral) untuk mempengaruhi M (uang beredar) Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu merangkum kesimpulan-kesimpulan pokok mengenai proses penciptaan uang di atas. Pertama, kita simpulkan bahwa jumlah uang beredar (Ms) ditentukan oleh dua faktor, yaitu: (a) besarnya jumlah uang inti (H) yang tersedia, dan (b) besarnya koefisien pelipat uang, Kedua, kita simpulkan bahwa besarnya uang inti dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: (a) keadaan neraca pembayaran (surplus atau defisit) (b) keadaan APBN (surplus atau defisit) (c) perubahan kredit langsung Bank Indonesia (d) perubahan kredit likuiditas Bank Indonesia. Secara umum kita mengatakan bahwa pemerintah bisa mempengaruhi Ms apabila pemerintah bisa mempengaruhi nilai pelipat uang dan/atau jumlah uang inti. Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi Ms adalah apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi variabel-variabel di sebelah kanan persamaan (8) ini. Man kita lihat satu per satu. Kita sebutkan di atas bahwa u (= K/Ms) tidak ditentukan oleh pemerintah, tetapi diputuskan oleh masyarakat. Tetapi sebenarnya pemerintah masih bisa mempengaruhi uang secara tidak langsung. Misalnya apabila bank-bank pemerintah rneningkatkan bunga yang dibayar kan untuk deposito atau giro, maka kemugkinan uang menurun (artinya, orang lebih suka memegang uang giral daripada uang kartal). Dengan demikian money multiplier naik dan M naik. Dalam hal ini kita mengatakan bahwa tingkat bunga untuk deposito dan giro adalah instrumen kebijaksanaan moneter yang bisa digunakan pemerintah untuk mempengaruhi M lewat u. Bagaimana dengan v (= R/D)? Kita singgung di atas bahwa selain itu pemerintah bisa mempengaruhi v melalui penentuan cash-ratio atau reserve requirement. Apabila pemerintah ingin mengekang M pemerintah bisa meningkatkan cash-ratio. sehingga v meningkat, yang selanjutnya akan memperkecil nilai koefisien pelipat uang. Sebaliknya, cash-ratio bisa diturunkan apabila pemerintah menginginkan untuk memperbesar M Oleh sebab itu cash-ratio kita katakan pula sebagai suatu instrumen kebijaksanaan moneter. Sebenarnya pemerintah masih bisa mempengaruhi v (jumlah Uang Giral) dengan cara lain, yaitu dengan mempengaruhi excess reserve yang dipegang bank. Bagaimana caranya? Satu cara utama adalah dengan mengubah tingkat bunga yang dikenakan oleh bank sentral atas pinjaman yang diberikannya kepada bank-bank. (Ingat bank sentral adalah “banknya bank” atau bankers’ bank, artinya ia bisa memberikan pinjaman kepada bank-bank apabila mereka membutuhkan tam bahan likuiditas). Untuk pinjaman semacam ini bank-bank harus membayar bunga. Tingkat bunga ini dikenal dengan nama discount rate. Apabila discount rate dinaikkan maka bank-bank cenderung untuk menambah excess reservenya, sebab mereka tidak ingin terlalu mengandalkan dana bank sentral untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang tak terduga karena cara itu menjadi terlalu mahal. Akibatnya v (jumlah Uang Giral) meningkat dan pelipat uang menurun. Sebaliknya, apabila discount rate ( pengurangan rata-rata) rendah, maka bank merasa cukup aman memegang excess reserve yang kecil, karena sewaktu-waktu mereka memerlukan dana untuk mengatasi masalah likuiditasnya mereka bisa memperoleh dana bank sentral dengan biaya murah. Akibatnya v (jumlah Uang Giral) turun, sehingga pelipat uang meningkat. Jadi discount rate adalah juga instrumen ke bijaksanaan moneter bagi pemerintah (bank sentral). Pemerintah bisa pula mempengaruhi Ms dengan cara mempengaruhi H (uang inti). Dengan cara: pemerintah bisa mempengaruhi neraca pembayaran Dengan menggalakkan ekspor (misalnya, dengan memberi ran sangan ekspor berupa penurunan pajak ekspor atau pemberian sertifikat Ekspor) dan mengurang impor. (misalnya dengan menaikkan bea masuk), pemerintah bisa menciptakan surplus neraca pembayaran. ini akan menambah uang inti yang tersedia di masyarakat, Sehingga Ms meningkat. Jadi pajak ekspor, Sertifikat Ekspor, bea masuk, adalah instrumen kebijaksanaan moneter. Pemerintah bisa dengan lebih langsung mempengaruhi APBN . Apabila dikehendaki Ms meningkat, APBN bisa dibuat defisit. baliknya, apabila M dikehendaki turun, maka APBN harus dibuat surplus. Jadi, APBN adalah juga instrumen kebijaksanaan moneter. Demikian pula pemerintah bisa mempengaruhi M (uang bereedar) dengan mengendalikan kredit langsung dan kredit likuiditas bank sentralnya, misalnya dengan menetapkan batas maksimum yang bisa diberi n (credit ceiling) atau dengan menaikkan (atau menurunkan) tingkat bunga kredit bank. Sebenarnya ada berbagai variasi instrumen lain yang bisa digunakan pemerintah untuk mempengaruhi Ms lewat baik money multiplier maupun jumlah uang inti. Apa yang kita sebutkan di atas ada beberapa instrumen-instrumen pokoknya. Kita tidak bicarakan instrumen-instrumen lain tersebut di sini, karena lebih cocok untuk bahas dalam Ekonomi Moneter.

PASAR Uang

Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat bahwa perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas-berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. OIeh sebab itu pemerintah tidak perlu campurtangan. Di pasar barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dan keyakinan ini adalah (a) berlakunya Hukum Say yang menyatakan bahwa: “Supply creates its own demand,” dan (b) anggapan bahwa semua harga fleksibel. Di pasar tenaga kerja, dalam jangka pendek hanya ada pengangguran sukarela. Tetapi pengangguran inipun hanya bersifat sementara, karena apabila harga-harga turun (termasuk tingkat upah), maka konsumsi dan produksi akan kembali lagi ke tingkat semula (yaitu tingkat full employment). Di pasar uang, kaum Klasik mempunyai Teori Kuantitas, yang menyatakan bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat. Di pasar mi ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat harga pun naik. Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis yang menstabilkan tingkat harga. Di sini kaum Kiasik melihat satu-satunya peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan transaksi masyarakat. Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang menjamin kestabilan harga. Di sini peranan pemeriniah tidak dianggap perlu. Karena jumlah uang (emas) yang beredar otomatis menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Di pasar luar negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan neraca perdagangan melalui: (a) mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau (b) mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar kertas. Sementara itu Campur tangan pernerintah tidak diperlukan. Penjelasan tentang pasar uang dapt dijelaskan sebagai berikut : Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan akan uang dengan penawaran akan uang. Permintaan akan uang adalali kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang k giatan ekonominya. Sedangkan penawaran akan uang adalah jumlah uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-banl yaitu seiuruh uang kartal dan uang giral yang beredar. Menurut Keynes, permintaan akan uang bersumber pada 3 macam kebutuhan akan uang: (a) kebutuhan transaksi, (b) kebutuhan berjaga-jaga dan (c) kebutuhan spekulasi. Ketiga macan kebutuhan ini disebut 3 alasan mengapa orang memerlukan uang. Permintaan akan uang untuk transaksi ditentukan oleh(a) vol me output yang ditransaksikan (yaitu GDP nil) dan (b) tingkai harga umum. Dalam hal mi Keynes tidak berbeda dengan kaum Klasik, Pasar uang untuk berjaga-jaga relatif kecil. Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan teori Key dengan teori Kuantitas) adalah permintaan akan uang tunai un tuk tujuan memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan “berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga obligasi diharapkan untuk naik di masa mendatang, mak orang akan membeli obligasi dengan uang tunainya han in un berarti uang tunai yang saat mi ia ingin pegang (untuk tujual spekulasi) berkurang. Sebaliknya, apabila harga obligasi diha rapkan turun, maka permintaannya akan uang tunai saat ini bertambah lebih senang menjual obligasi yang ia pegang memperoleh atau memegang uang tunai sekarang. Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang berla ku adalah berkebalikan. Harga obligasi naik sama saja artiny dengan tingkat bunga turun. Sebaliknya, harga obligasi turun berarti tingkat bunga naik. Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dianggap terlalu rendah. Bila harga obliga harapkan turun, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dengan harga tertinggi.

ekonomi makro dasar

Secara umum, ilmu ekonomi berguna karena ia memberikan petunjuk-petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk menanggulangi suatu permasalahan ekonomi tertentu. Ekonomi makro, sebagai satu cabang dan ilmu ekonomi, berkaitan dengan permasalahan kebijaksanaan tertentu, yaitu permasalahan kebijaksanaan makro. Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu keseimbangan umum tadi. Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor perekonomian bukan bagian dan tugas pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor termasuk di dalam tugas tersebut. Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan pokok: a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana “menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu: 1) inflasi, 2) pengangguran dan 3) ketimpangan dalam neraca pembayaran. b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun). Dalam analisa jangka pendek faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak berubah atau tidak bisa kita ubah: (a) Kapasitas total dan perekonomian kita. Kegiatan investasi dalam jangka pendek, masih mungkin dilakukan, tetapi ha nya dalam arti khusus, yaitu sebagai pengeluaran investasi berupa penambahan stok barang jadi, setengah jadi atau pun barang mentah di dalam gudang para pengusaha, dan pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan untuk pembelian barang-barang modal (mesin-mesin, konstruksi gedung-gedung dan sebagainya). Tetapi yang perlu diingat, “jangka pendek” yang kita maksud di sini adalah begitu pendek sehingga pengeluaran (pembelian) barang-barang modal tersebut beleum bias menambah kapasitas produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-mesin sudah dibeli tapi belum dipasang). (b) Jumlah penduduk dan jurnlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan misalnya, jumlah-jumlah mi praktis bisa dianggap tidak berubah. (c) Lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi yang ada. Selanjutnya dari segi teori, apabila kita ingin “menyetir” perekonomia kita dalam jangka pendek, kita harus melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bersifat jangka pendek pula, misalnya dengan jalan : 1. menambah jumlah uang yang beredar, 2. menurunkan bunga kredit bank, 3. mengenakan pajak import, 4. menurunkan pajak pendapatan atau pajak penjualan, 5. menambah pengeluaran pemerintah, 6. mengeluarkan obligasi negara dan sebagainya. Kebijaksanaan-kebinksanaan semacam ini mempunyai ciri umum bahwa kesemuanya bisa dilakukan tanpa harus mengubah ketiga factor tersebut di atas. Jadi seandainya kita menginginkan kenaikan produksi dalam jangka pndek, kita bisa melakukannya dengan, misalnya: 1. memperlancar distribusi bahan-bahan mentah kepada para produsen, 2. mendorong pcngusaha untuk mempergunakan pabrik-pabriknya secara lebih intensif (menambah giliran kerja/shift), 3. memberikan kerja lembur kepada para karyawan dan sebagainya. Kehijaksanaan-kebijaksanaan semacam mi bisa menaikkan arus produksi barang/jasa tanpa mengubah ketiga faktor di atas. Kesemuanya ini adalah kebijakilnaan-kebijaksanaan jangka pendek. Dan kebijaksanaan-kebijaksanaan semacam inilah yang sering diandalkan untuk tujuan stabilisasi. Meskipun demikian perlu kita catat di sini bahwa dalam praktek yang berkaitan antara masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah sangat erat, terutama bagi negara-negara sedang berkembang. Dengan lain kata, kita seringkali tidak bisa mengkotakkan secara jelas mana yang jangka pendek dan mana yang jangka panjang. Di banyak negara-negara sedang berkembang, kita tidak bisa melakukan kebijaksanaan stabilisasi yang terlepas dan kebijaksaanaan pembangunan ekonomi (jangka panjang). Seringkali kebijaksanaa-kebijaksanaan jangka pendek yang kita sebutkan di atas, meskipun kita Iaksanakan secara setepat-tepatnyapun, tidak bisa menghilangkan secara tuntas penyakit makro, seperti inflasi dan pengangguran yang diderita oleh masyarakat dalam jangka pendek. Sebabnya adalah bahwa di negara-negara tersebut seringkali penyakit iniflasi dan pengangguran tersebut berakar pada sebab-sebab “sturuktural,” yaitu pada faktor-faktor yang hanya bisa berubah atau diubah dalam jangka panjang dan biasanya melalui pembangunan ekonomi dan social.
Promosi koperasi adalah arus informasi / persuasi 1arah yang dibuat untukmengarahkan seseorang / organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan promosi koperasi 1. modifikasi tingkah laku yaitu melakukan komunikasi untuk memperkuat tingkah laku yang ada penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya/mendorong pembelian barang dan jasa. 2. memberitahu yaitu kegiatan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang penawaran. Promosi ini biasanya dilaksanakan pada tahap awal siklus kehidupan koperasi. 3. membujuk yaitu promosi diarahkan untuk mendorong terjadinya permintaan dengan menciptakan kesan positif agar tepat memberi pengaruh dalam waktu yang cukup lama. Promosi ni biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan siklus kehidupan koperasi. 4. mengingatkan yaitu promosi dilakukan untuk mempertahankan merk dihati masyarakat. Promosi ini biasanya dilakukan selama tahap kedewasaan. Tujuan promosi 1. memberitahukan, kepada individu ini dilakukan untuk produk awal / baru 2. mengingatkan kembali, ini dilakukan produk lama 3. persuasif / membujuk 4. memodifikasi dalam promosi dibtuhkan komunikasi orang yang mempromosikan suatu produk harus mampu berkomunikasi dan mempunyai ilmu motivasi komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan komunikasi dikatakan efektif jika kesan yang diberikn bermakna sama dengan pesan yang diterima oleh komunikan sehingga komunikasi dapat berhasil dan teapat serta berdaya guna. Motivasi Yaitu dorongan untukmelakukan komunikasi secara efektif jika orang tersebut memiliki / menguasai ilmu motivasi Motivasi secara intern : motivasi yang muncul dari dalam orang itu sendiri. Secra ekstern : motivasi yang muncul dari luar orang tersebut. Hukum-hukum komunikasi 1. respect yaitu sikap menghargai karena prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia oleh kebutuhan untuk dihargai. Artinya membangun komunikasi dengan rasa yang dan sikap saling menghargai dan menghormati dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja. 2. Empathy Yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi / kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama: kemampuan mendengarkan/mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan / dimengerti oleh orang lain. 3. Audible. Yaitu segala sesuatu yang dismpaikan dapat didengarkan / dimengerti dengan baik atau pesan yang disampaikan dengan cara / sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. 4. Clarity Yaitu kejelasan pesan atau keterbukaan dan transaparansi 5. Humble Sikap rendah hati atau sikap penuh melayani, meghargai mau mendengarkan, dikritik, pengendalian diri serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Promosional Mix Yaitu kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untukmencapai tujuan program penjualan. Periklanan Yaitu presentasi dan promosi non pribadi tentang ide barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Personal selling yaitu presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Metode komunikasi 1. metode impromtu yaitu komunikasi dilakukan secara spontan tanpa persiapan sama sekali hanya dipandang mampu ahli atau berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan dengan metode ini. 2. metode menghafal yaitu metode yang dilakukan dengan menghafal teks atau naskah / narasi dan disampaikan paa saat terjadi komunikasi 3. metode naskah komunikasi dilakukan dengan membacakan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya biasanya dipergunakan untuk acara resmi 4. metode ekstemporan yaitu komunikasi dilakukan dengan membuat persiapan secara garis besar. Peranan koperasi 1. mempersatukan, mengarahkan, mengembangkan daya cipta, daya usaha dan daya kreasi rakyat 2. meningkatkan pendpatan dan menimbulkan pembagian yang adil dan merata 3. mempertingi derajat hdup dan kecerdasan bagus. 4. membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi. 5. menciptakan lapangan usaha baru. Koperasi harus dikelola secara efisien dan efektif maksudnya: 1. penghematan pengeluaran 2. perencanaan usaha 3. produktifitas / peningkatan hasil perkapita 4. usaha koperasi dengan gambaran jelas bagi kemudahan pemasaran dan kemantapan harga. 5. pelaksanaan selain sebagai badan usaha yang bertujuan untuk kesejahteraan angotanya (profit motiv) ETALASE/ PAJANGAN etalase adalah tempat barang dan jasa dipajangkan, kata lain:display / interior macam-macam etalase : open display : pajangan terbuka boleh diambil sewaktu-waktu yaitu barang yang dilihat secara terbuka. Close display: pajangan barang-barang tertutup (resiko tinggi) Etalase yang baik: 1. pengelompokan jenis barang 2. mudah dijangkau 3. tidak beresiko 4. menarik 5. menyesuaikan temapt dan kondisi tujuan untuk menarik pembeli potensial, meningkatkan omset, penjualan, meningkatkan laba usaha pembungkusan adalah suatu benda / barang untuk mengemas sebuah produk fungsi: menarik pembeli, melindungi, menjaga kualitas produk, membedakan kualitas produk, membedakan jenis merk/barang, praktis sasaran koperasi : masyarakat, anggota,pengurus, pengawas.

Thursday 25 April 2013

Mikro ekonomi

Ekonomi Mikro Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi. Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya ialah encpb menerangkan secara umum sistem perekonomian Apabila yang merupakan materi pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro. Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro. Akhirnya, yang dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics. Pelaku-Pelaku Ekonomi Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada man faatnya apabila untuk sejenak perhatian kita, kita arahkan guna mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut dan hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka. Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah A. Rumah tangga keluarga, B. Rumah tangga perusahaan, dan C. Rumah tangga pemerintah. Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola aktivitas ekonomi tertentu yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekono mian yang berlaku. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi masing-masing golongan pelaku ekondmi tersebut di atas dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut A. Rumah Tangga Keluarga. > Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi mi biasa disebut sebagai household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga beranggota tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka, membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah. B. Rumah Tangga Perusahaan > Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori mi mempunyai bentuk yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah, membayar pajak, memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah, menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan. C. Rumah-tangga pemerintah > Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan, dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan, memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas, bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban (a) mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil, (b) mengusahakan tingkat pendapatan nasioƱal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi, (c) mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan (d) mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih balk mengenai hubungan hubungan ekonomi di antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan kegiatan ekonomi seperti disebutkan di atas kita ikhtisarkan dalam bentuk lingkaran aliran aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut circular flow diagram. Materi Ekonomi Mikro Di atas telah diungkapkan bahwa cabang ilmu ekonomi yang dapat kita sebut ilmu ekonomi mikro, teori ekonomi mikro, microeconomics, atau singkatnya ekonomi mikro, biasa didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Apabila kita berpegang teguh pada definisi ini kita harus berkesimpu1an bahwa materi-bahas ilmu ekonomi mikro berupa perilaku ekonomi rumah tangga keluarga, perilaku ekonomi rumah tangga perusahaan dan perilaku ekonomi rumah tangga pemerintah. Akan tetapi rupa-rupanya para pemikir ekonomi berfikir pragmatis. Dalam mengisi literatur ekonomi mikro para memikir ekonomi tidak mau terikat kepada definisi ilmu ekonomi mikro seperti yang mereka lafalkan. Pertama-tama dapat diketengahkan bahwa dengan mendasarkan kepada pertimbangan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemerintah di samping nilainya secara keseluruhan sangat besar juga tujuan utamanya sering-sering adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, maka kebanyakan pemikir ekonomi tidak memasukkan teori perilaku ekonomi rumah-tangga pemerintah ke dalam disiplin ilmu ekonomi mikro. 1.) Teori Konsumen. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan bahwa teori konsumen mi memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan konsumen, suatu konsepsi yang peranan nya sangit besar dalam kita mencoba menerangkan perilaku harga pasar. 2.) Teori Badan Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sum ber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar teoritik konsepsi kurva penawaran produsen. 3.) Teori Harga Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut. 4.) Teori Distribusi Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga. 5.) Teori Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen, teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhj atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling pengaruh-mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut ana/isa keseimbangan- umum atau general equilibrium analysis. 6.) Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro sepertiyang kita uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak cabang ilmu ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik masyarakat.

Saturday 6 April 2013

menghitung resiko menjalankan usaha

a. Analisis aspek resiko keuangan Untuk melakukan analisis keuangan perlu memperhatikan : a) Kebutuhan dana Berapa dana yang perlu diinvestasikan dalam sebuah usaha baru,termasuk untuk kepentingan pembiayaan awal,pembelian aktiva tetap dan modal kerja. b) Sumber dana Sumber dana untuk usaha bias diperoleh dari pribadi persekutuan,dari penjualan saham ataukah investor (pinjaman bank) c) Proyeksi neraca Aspek likuiditas dan solvabilitas perusahaan harus diperhitungkan untuk menjaga kontinuitas usaha Yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis keuangan adalah : a. Proyeksi laba/rugi Keuntungan dan kerugian perlu diperhitungkan dalam pembuatan sebuah usaha b. Proyeksi aliran kas Arus kas yang ideal (cash flow) perlu diperhitungkan dengan cermat agar perusahaan tidak mengalami kesulitan karena kas dana segar yang tersedia di perusahaan yang bias dimanfaatkan sewaktu-waktu Ketersediaan kas yang ideal akan mempengaruhi tingkat likuiditas dan kontinuitas perusahaan. b. Melakukan analisis aspek potensi pasar Analisis pasar adalah penyelenggaraan untuk mempelajari berbagai masalah pasar, yang menyangkut : a. Lokasi pasar b. Luas pasar c. Sifat pasar d. Karakteristik pasar Tujuan analisis pasar adalah : a. Mengenal lingkungan pasar b. Mengenal tipe-tipe pasar c. Mengetahui karakteristik pasar d. Menentukan keputusan yang tepat e. Menghadapi para pesaing f. Melaksanakan kebijakan dalam bidang pemasaran g. Membuat program dalam bidang pemasaran h. Mengenal ciri-ciri pasar  Tuntutan pasar pada dasamya, selalu berubah selaras dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat, seperti : a. Adanya, keterpaduan dengan semua kegiatan perusahaan b. Ruang lingkup kaian pasar c. Unsur – unsur pasar : 1) Adanya, wilayah atau tempat 2) Pelaku ( subyek) yaitu penjual dan pembeli 3) Ada kegiatan-kegiatan yang menghubungkan antar subyek pasar 4) Adanya, objek ( barang atau jasa ) 5) Adanya faktor waktu c. Segmentasi pasar Segmentasi pasar dilakukan berdasarkan variable-variabel : a. Geografis b. Demografis c. Psikografis d. Jumlah pembeli dan pengguna Membuat Rencana Pemasaran Dengan mendapat informasi tentang pelanggan dan pesaing maka dapat disiapkan rencana pemasaran. Salah satu cara adalah mengikuti strategi pemasaran (marketing mix ).Marketing mix / bauran pemasaran adalah istilah untuk menyatakan kombinasi dari 4 ( empat ) unsur (4P) yang merupakan inti dari marketing sistem dari suatu perusahaan yang terdiri dari : a. Price ( Harga ) b. Product ( Produk ) c. Place ( Tempat ) d. Promotion ( promosi )  Ada 3 ( tiga, ) macam cara promosi yang dapat digunakan, yaitu : a. Iklan b. Diseminasi : promosi bebas melalui artikel c. Promosi penjualan : menggunakan peragaan yang menarik, demonstrasi, kompetisi, memberikan sampel atau menjual produk usaha, secara, gabungan. d. Melakukan analisis aspek produk Produk adalah seperangkat atribut baik yang berwujud maupun tidak berwujud, termsuk didalamnya maslah pembungkusan, warns, harga, nama baik perusahaan. ( pabrik ), nama baik pengecer, pelayanan perusahaan dan pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guns memuaskan keinginannya. Faktor-faktor yang perlu dianalisis sehubungan dengan produk yang An dijual. meliputi kualitas produk merk, ukuran, bentuk / model, layanan dan kemasan. Atas dasar faktor – faktor tersebut produsen maupun penjual akan dapat menyediakan produk sesuai dengan permintaan konsumen. Atribut produk Atribut atau komponen merupakan unsur-unsur yang melekat dan menambah nilai dan faedah dari suatu produk. Komponen – komponen tersebut terdiri dari : a. Bungkus b. Merk c. Harga. d. Pelayanan e. Jaminan ( garansi ) e. Melakukan analisis aspek pelanggan Pelanggan internal adalah semua orang di dalam perusahaan mulai dari karyawan tingkat bawah sampai dewan direksi yang berkepentingan dengan kelancaran usaha berupa proses produksi barang atau pembentukan jasa yang ditujukan untuk menyediakan alai pemuas kebutuhan bagi pelanggan ekstrenal. Pelanggan eksternal adalah seluruh masyarakat konsumen yang membeutuhkan barang atau jasa, yaitu pars konsumen akhir, produsen yang membeli bahan baku dan barang modal, pedagang perantara yang membeli barang untuk dijual kembali ke konsumen akhir atau konsumen industri dan pedagang eceran dan instansi pemerintah  Pelayanan terhadap pelanggan sangat penting sebab kelangsungan usaha tergantung sangat tergantung dari loyalitas para pelanggan : a. pelayanan bagi pelanggan internal b. pelayanan bagi pelanggan ekstrenal f. Melakukan analisis aspek pesaing Saingan adalah orang-orang atau pengusaha yang mempunyai maksud dan kemauan yang tidak sejalan dengan maksud atau tujuan wirausahawan. Persaingan adalah sesuatu yang melekat pads kehidupan dunia usaha atau bisnis itu sendiri.  Manfaat dengan adanya para pesaing, antara lain : a. mendorong wirausaha untuk mencapai prestasi di dalam usahanya. b. tenaga penjualan dan pemasaran akan dihargai da dihormati b. wirausaha akan memperbaiki kualitas produknya, kuntitas produknya, desain atau model produknya, manfaat produknya dan sebagainya c. mendorong wirausaha untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. d. akan meningkatkan ker a wirausaha secara prestatif.  Kiat mengatasi persaingan usaha : a. meningkatkan faktor – faktor usaha usaha b. akan meningkatkan ker a wirausaha secara prestatif g. Melakukan analisis aspek produksi Hal – hal yang harus dianalisis kaitannya dengan aspek produksi sebagi berikut : a. Lokasi operasi,lokasi perusahaan harus dipilih yang strategic sesuai karakteritik produk yang dihasilkan b. Volume produksi, produktivitas perusahaan harus sesuai dengan potensi pasar agar tidak ter adi penumpukan produk sehingga ter adi pemborosan. c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan yang dipakai sebaiknya menyesuaikan kebutuhan keuangan, teknologi dan pangsa pasar. d. Bahan baku dan bahan penolong, persediaan akan bahan baku dan bahan penolong harus disesuaikan kebutuhan secara efisien. e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja harus sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan tugas dan tanggung jawab. Layout, tata letak perusahaan serta tata ruang usah dibuat seefisien mungkin

Kewirausahaan "mempersiapkan pendirian usaha"

Petunjuk teknis pengurusan surat izin usaha perusahaan Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha.Izin biasanya diberikan oleh instansi pemerintah yang terkait dengan kegiatan usaha yang akan diselenggarakan oleh pihak yang meminta izin.Pengurusan izin usaha ini akan mencerminkan kedisiplinan wirausaha dalam mentaati aturan yang dibuat oleh pemerintah serta tanggung jawab dia sebagai wirausahawan. Macam-macam izin usaha :  Izin prinsip  Izin penggunaan tanah  IMB  SITU  SIUP  TDP dan lain-lain 1) Dokumen-dokumen perusahaan untuk mengurus surat izin usaha Persyaratan untuk mendapatkan setiap bentuk izin usaha berbeda-beda.Ada yang berdasarkan besar kecilnya usaha,ada yang berdasarkan bentuk-bentuk badan usaha dan juga yang mempunyai persyaratan yang sama untuk semua bentuk badan usaha. Izin usaha perdagangan yang dimiliki oleh wirausaha dibidang perdagangan antara lain adalah SITU dan SIUP.Untuk mengurus SITU salah satu syarat adalah surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga disekitarnya,kanan-kiri,depan dan belakang.Yang kemudian diketahui oleh Rt/Rw kemudian diteruskan ke Kelurahan dan Kecamatan untuk memperkuat izin tempat usaha.Beserta syarat lainnya diurus ke kota madya atau kabupaten setempat. Selain SITU ada juga yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan di bidang perdagangan dan jasa.SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab perusahaan.SIUP perusahaan kecil dan menengah ditertibkan dan ditandatangani oleh kepala kantor perdagangan daerah tingkat II atas nama menteri.Sedangkan perusahaan besar ditertibkan oleh kepala kantor wilayah departemen perdagangan daerah tingkat I atas nama menteri.Sebagai wujud peduli lingkungan maka perusahaan harus mangolah limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ditempat umum (AMDAL). Petunjuk teknis cara memperoleh modal usaha Salah satu cara memperoleh modal usaha adalah dengan mengajukan kredit. Kredit yang dapat membantu pengusaha kecil antara lain adalah KIK dan KMKP. Dasar pemberian kredit selain kepercayaan adalah : • Kejujuran • Permodalan • Kemampuan • Hokum dan poleksosbudhankam • Jaminan Dokumen yag perlu dilampirkan dalam permohonan kredit : o Akta pendirian usaha dan KTP o Izin usaha / SIUP,izin indurstri o NPWP o Neraca dan perhitungan rugi / laba serta laporan aktivitas usaha o Proposal usaha Cara pengisian formulir permohonan kredit Tata cara pengolahan permohonan kredit a. Penelitian pendahuluan b. Wawancara c. Meminta informasi mengenai pemohon kredit dari bank lainnya d. Penilaian / analisis atas permohonan kredit Kepercayaan dari bank merupakan tanggung jawab bagi wirausaha untuk mengembalikannya. Menentukan dan mengurus tempat usaha Merekrut dan Menempatkan SDM Bila perusahaan membutuhkan tenaga kerja baru,maka perusahaan akan merekrut (menarik) atau mencari orang- orang yang mampu melakukan tugas-tugas untuk lowongan tersebut,Untuk memilih orang yang tepat maka perlu membuat analisis jabatan tentang pekerjaan tersebut. Penentuan sifat dan jenis pekerjaan serta penentuan ketrampilan yang harus dimiliki untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Perlu juga mengetahui hak dan kewajiban SDM (tenaga kerja) menurut UU Pokok Kepegawaian. Yang perlu dipersiapkan dalam rekrutrnen adalah : a. perencanaan kebutuhan SDM b. sumber-sumber tenaga kerja c. prosedur pengadaan tenaga keda d. kualifikasi seleksi SDM sebagai tenaga kerja e. jenis tes dalam rangka rekrutmen SDM sebagai tenaga kerja Menyusun Struktur Organisasi a. Pada dasarnya penyusunan struktur organisasi perusahaan dapat dijalankan berdasarkan fungsi, produk, wilayah, langganan dan kebutuhannya. b. Penyusunan struktur organisasi yang berdasarkan fungsi dilakukan dengan melalui fungsi yang sama. Penyusunan struktur organisasi yang berdasarkan produk dilaksanakan mennurut jenis produk yang dihasilkan. Menempatkan orang-orang dalam organisasi a. Untuk menempatkan seseorang didalam organisasi perusahaan perlu diketahui terlebih dahalu sifat ( karakternya ), keahliannya, dan keadaan pekerjaan perusahaan yang bersangkutan. Ini penting karena berhasil tidaknya pegawai melaksankan togas dipengaruhi oleh adanya kualifikasi dengan job specification. b. Orang-orang yang akan ditempatkan dalam organisasi perusahaan harus mempunyai delegasi otoritas yang artinya mempunyai tindakan memberikan otoritas oleh seorang pejabat perusahaan kepada seorang pejabat unit organisasi lainnya. Mempersiapkan administrasi usaha Pengaturan dan pengelolaan administrasi kantor Administrasi kantor adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap kerja sama sekelompok orang termasuk peralatan, perlengkapan dan fasilitas di dalam organisasi kantor untuk mencapai suatu tujuan. Yang perlu dirancang dalam pengaturan dan pelelolaan administrasi kantor adalah: a. perangkat keras perkantoran b. perangkat lunak perkantoran c. arsip perkantoran Prinsip administrasi usaha antara lain adanya sekelompok manusia yang terkait di dalam dunia, usaha, adanya tujuan yang, diharapakan dalam dunia usaha dan adanya kej a sama usaha dengan semua pihak. Unsur – unsur administrasi a. pengorganisasian b. keuangan c. manajemen d. kepegawaian e. perbekalan f. ketatausahaan g. tata hubungan h. perwakilan / Humas Dalam administrasi dibutuhkan disiplin, karena tanpa disiplin maka proses kegiatan administrasi tidak akan berjalan dengan baik. Pengaturan administrasi keuangan Mengatur administrasi keuangan merupakan pedoman yang menunjukkan pemilihan cara mengatur dan berhunungan dengan kegiatan-kegiatan peralatan administrasi keuangan. Mengatur administrasi keuangan selalu berhubungan dengan catatan-catatan setiap adanya transaksi jual beli, pengeluaran dan pemasukan uang dalam kas. Pencatatan transaksi tersebut dicatat dalam buku harian yang biasa digunakan dalam perusahaan kecil, terdiri dari a. Buku kas b. Buku bank c. Buku pembelian d. Buku penjualan e. Buku memorial Dan juga dibantu dengan beberapa buku tambahan yaitu a. Buku piutang b. Buku utang c. Buku persediaan