Sunday, 21 July 2019

Proses Pengujian Produk Baru I Materi 2 (Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas 12)


Proses pengujian produk baru


Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar. Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pegujian produk baru sebagai berikut :

1.      Technical Testing (Pengujian Teknis)
Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia panjang produk), tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan peggantian dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing – masing dari jenis informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya seperti estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dan sebagainya.

2.      Pengujian preference and satisfaction testing (preferensi dan kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternative produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut :
a.       Uji preferensi actual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
b.      Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
                    Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggu dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa  ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan  pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.

               3. Pengujian pasar simulasi (simulated test markets atau laboratory test markets), merupakan prosedur riset pemasaran yang dirancang untuk memberikan gambaran yang cepat dan murah mengenai pangsa pasar yang dapat diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat digunakan adalah BASES, ASSESSOR, LITMUS, dan DESIGNOR.

             4. Pengujian pasar (test markets)
             Dalam uji pasar, perusahaan menawarkan suatu produk untuk dijual di wilayah pasar yang terbatas yang sedapat mungkin mewakili keseluruhan pasar di mana produk tersebut nantinya akan dijual. Keputusan untuk melakukan pengujian pasar atau tidak ditentukan oleh sejumlah faktor.


Proses Produksi
        Adapun proses produksi dalam perusahaan, secara umum, dapat dipisahkan menurut beberapa
segi,yaitu menurut ujud pproses, menurut arus proses, menurut keutamaan proses, dan menurut
penyelesaian proses. Pemilihan sudut pandang yang akan dipergunakan untuk pemisahan proses
produksi akan tergantung pada untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan. 

1. Pemisahan proses produksi menurut ujud proses pada umumnya akan dipergunakan dalam 
hubungannya dengan kebijaksanaan umum industri dan pemasaran dari produk perusahaan tersebut.
2. Pemisahan proses produksi menurut arus proses pada umumnya akan dipergunakan dalam
penyusunan letak sarana dan fasilitas yang akan dipergunakan.
3. Pemisahan proses produksi menurut keutamaan proses, pada umumnya dimaksudkan untuk
pengendalian proses dalam perusahaan.
4. Pemisahan proses produksi menurut penyelesaian proses dimaksudkan untuk pengendalian 
kualitas dalam perusahaan yang bersangkutan


Jenis Proses Produksi

Berikut ini ada beberapa jenis proses produksi berdasarkan beberapa perspektif:

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari wujud Proses Produksi
        Yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
1.     Proses Produksi Kimiawi, yakni suatu proses produksi yang menitikberatkan pada adanya
proses analisis atau sintesa senyawa kimia. Misalnya produksi alkohol, obat-obatan, accu, dll.
2.     Proses Produksi Perubahan Bentuk, merupakan proses produksi dimana dalam pelaksanaan 
proses produksinya dititikberatkan pada adanya perubahan bentuk masukan menjadi keluaran 
untuk menciptakan nilai tambah. Misalnya perusahaan meubel, garmen, sepatu, dll.
3.     Proses Produksi Assembling, merupakan proses produksi yang dalam pelaksanaan proses 
produksinya akan lebih mengutamakan pada proses penggabungan beberapa komponen 
menjadi suatu produk tertentu. Misalnya, Mobil, alat-alat elektronik, dll.
4.     Proses Produksi Transportasi, merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan 
jasa pemindahan sesuatu dari dan ke tempat tertentu. Misalnya pengiriman Paket, Angkutan Kota,dll.
5.     Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi, yaitu proses produksi penciptaan jasa 
 administrasi kepada pihak lain yang memerlukan, misalnya jasa penyusunan laporan keuangan, 
Biro Statistik, dll.

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi Arus Proses Produksi
        Jenis-jenis proses produksi yang masuk dalam kategori ini antara lain:
1.     Proses Produksi Terputus-putus, sering disebut juga proses produksi intermitten. dalam
pelaksanaan proses produksi semacam ini, akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan 
produksi. Pola pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan 
berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan
yang akan datang.
2.     Proses Produksi Terus Menerus atau sering disebut sebagai pola produksi kontinyu. 
      Pada proses produksi semacam ini terdapat pola atau urutan proses produksi yang pasti dan 
      tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.
        Untuk menentukan apakah suatu perusahaan menggunakan proses produksi terus menerus atau 
        terputus-putus bukanlah dilihat dari produk yang dihasilkan, melainkan dilihat dari pelaksanaan
        proses produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.


Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi Keutamaan Proses Produksi
        Atas dasar keutamaan proses, proses produksi dalam perusahaan umumnya akan dapat 

dipisahkan menjadi dua kelompok yakni:
1. Proses Produksi Utama,
merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya

perusahaan yang bersangkutan. 
Jadi merupakan kegiatan inti perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
·        Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana terdapat pola atau urutan 
proses produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.
·        Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau
 urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau bulan ini
 sangat mungkin akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan proses produksi pada 
 bulan yang lalu atau bulan yang akan datang.
·        Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan
baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. 
Dengan demikian pelaksanaan proses produksi akan sangat bergantung pada jenis bahan baku 
dan bahan penolong yang digunakan.
·        Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi dimana terdapat 
beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses produksi meski produk yang dihasilkan 
berbeda-beda.
·        Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan 
karena adanya beberapa program khusus atau adanya kepentingan khusus. Apabila proses 
produksi yang dilaksanakan untuk program tersebut selesai, maka proses produksi juga akan 
berakhir.
·        Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat berbagai macam
aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang sangat komplek. Sedemikian 
kompleknya sehingga proses tersebut dibagi menjadi subproses-subproses.
2. Proses Produksi Bukan Utama,
merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan adanya kepentingan khusus. 

Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan kegiatan penunjang dalam perusahaan yang 
bersangkutan. yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
·        Penelitian
·        Model
·        Prototype
·        Percobaan
·        Demonstrasi

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi PeyelesaianProses Produksi

        Berdasarkan penyelesaian proses, terdapat beberapa jenis proses produksi yang diantaranya:
1.     Proses Produksi Tipe A, merupakan suatu tipe proses produksi dimana dalam setiap 
 tahap proses produksi yang dilaksanakan dapat diperiksa dengan mudah. dengan demikian 
 pengendalian dan pengawasan kualitas dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses produksi.
2.     Proses Produksi Tipe B, merupakan suatu proses produksi dimana dalam penyelesaian 
proses produksi terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, 
sehingga pengendalian dan pengawasan hanya dapat dilakukan pada beberapa tahap tertentu.
3.     Proses Produksi Tipe C, merupakan proses produksi dengan jalan melakukan proses 
penggabungan atau pemasangan (assembling) komponen-komponen menjadi suatu produk 
jadi tertentu.
4.     Proses Produksi Tipe D, merupakan proses produksi yang mempergunakan mesin dan 
peralatan yang terotomatisasi, dan dilengkapi dengan alat pengendalian dan pengawasan proses.
5.     Proses Produksi Tipe E, merupakan proses produksi dari perusahan-perusahaan dagang 
dan jasa.
        Ada begitu banyak cara dalam mengklasifikasikan proses produksi, namun dalam hal 
pengklasifikasian sistem produksi, secara umum sistem produksi sering hanya dikelompokkan 
menjadi dua kategori, yakni: 
1) Production to order, misalnya pabrik mesin jet, yang hanya 
akan berproduksi bila ada pesanan dari perusahaan aircraft. 
2)Production to stock, misalnya pabrik radio, berproduksi salah satunya untuk tujuan-tujuan
pengadaan persediaan. Perbedaan pokok antara sistem produksi berdasarkan pesanan dan 
sistem produksi untuk persediaan,dapat dilihat dari fokus kegiatan manajemen produksi/operasi
kedua sistem tersebut.

Fokus kegiatan manajemen produksi/operasi dari sistem produksi untuk pesanan antara lain: 

1) Scheduling merupakan hal yang kritis. Sulit karena setiap pekerjaan atau pesanan bisa jadi
memiliki karakteristik pemrosesan yang unik. 
2) Memerlukan pengadaan bahan yang relatif luas atau banyak ragamnya untuk persediaan 
guna mengantisipasi pesanan yang sifatnya uncertainty. 
3) Persediaan barang jadi tidak menjadi  hal yang penting.       

        Sementara fokus kegiatan manajemen produksi/operasi dari sistem produksi untuk persediaan 

adalah: 1) Forecasting merupakan hal yang penting dan utama.
            2)Pengendalian persediaan sangat penting dalam sistem produksi untuk persediaan, 
            khususnya dalam perencanaan pembelian dan pengiriman bahan baku dan komponen. 
            3)Produksi dalam jumlah besar item persediaan bersifat lebih terstruktur.       

        Dalam rangka untuk membantu dalam menganalisis dan mendisain sistem produksi, beberapa 

ahli mengklasifikasi proses produksi ke dalam kelompok-kelompok sebagai berikut:
a)    Continuous Flow Processes, 
yakni proses produksi yang memiliki ciri-ciri antara lain: 
·         volume produksi sangat besar
·         produk yang dihasilkan terstandardisasi
·         peralatan-peralatan yang digunakan terspesialisasi dan otomatis
·         biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan.
Contoh dari jenis proses produksi ini seperti pabrik kimia, pabrik minyak, dan pabrik gula.

b)    Mass, atau Assembly Line, 
proses produksi yang  bercirikan:
·         volume produksi yang tinggi untuk keseluruhan item yang terpisah-pisah.
·         untuk tiap jenis produk yang berbeda hanya memiliki variasi yan kecil
·         biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan.
Contoh dari jenis ini antara lain pabrik otomobil, peralatan rumah tangga, dan kalkulator elektronik.

c)    Batch, atau Intermitten, 
yakni proses produksi yang bercirikan:
·         memproduksi dalam jumlah (lot sizes) yang relatif sedikit untuk produk-produk 
       yang sejenis atau mirip
·         seperti buku, pakaian, atau anggur.
·         produk-produk dibuat untuk periode produksi jangka yang lebih pendek daripada
       produksi massa
·         urutan proses produksi biasanya selalu sama
·         Ada kemungkinan terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal bahan baku 
       yang digunakan, set-up mesin, dan layout.
·         biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan
d)    Job Shops, 
merupakan jenis proses produksi yang bercirikan:
·         memproduksi produk-produk khusus atau terspesialisasi dalam jumlah yang relatif
       sedikit, namun variasinya besar.
·         proses produksi secara keseluruhan memiliki aliran proses yang berbeda
·         biasanya merupakan sistem produksi berdasarkan pesanan
Contoh dari jenis proses produksi job-shop antara lain industri perlengkapan mesin, pelengkap 
komponen-komponen kecil dan printer.

e)    Project, 
merupakan satu jenis proses produksi item-item yang khusus dan unik. 
Proyek konstruksi merupakan salah satu contoh dari sistem project. 
Dalam lingkungan manufactur, produksidari item-item yang besar dan kompleks seperti kapal, 
pesawat terbang dikelola dengan sistem project

No comments:

Post a Comment